Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Asia Bergerak Pelan, Emerging Markets Berpotensi Stabil

Pasar Asia cenderung bergerak pelan pada awal perdagangan hari ini, Kamis (5/10/2017), dengan tiadanya aktivitas perdagangan si Hong Kong, China, dan Korea Selatan karena libur dan saat investor menantikan sentimen pendorong baru.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar Asia cenderung bergerak pelan pada awal perdagangan hari ini, Kamis (5/10/2017), dengan tiadanya aktivitas perdagangan si Hong Kong, China, dan Korea Selatan karena libur dan saat investor menantikan sentimen pendorong baru.

Pergerakan indeks Topix Jepang berbalik arah dan indeks S&P/ASX 200 naik 0,1% pada pukul 9.03 waktu Tokyo (pukul 7.03 WIB). Pada saat yang sama, Bloomberg Dollar Spot Index naik 0,1%, bergerak di kisaran sempit selama tiga hari terakhir.

Dilansir Bloomberg, pasar finansial secara umum terlihat tidak banyak bergerak dengan obligasi, saham, dan dolar AS terlihat stabil setelah rilis data ekonomi terbaru AS tidak banyak mengubah pandangan mengenai waktu maupun laju pengetatan moneter.

Tiga indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street sukses memperbarui rekornya di hari ketiga berturut-turut, ditopang data sektor jasa yang menambah tanda-tanda penguatan ekonomi serta prospek laba perusahaan.

Pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,09% atau 19,97 poin di 22.661,64.

Indeks Nasdaq Composite naik 0,04% atau 2,91 poin di level 6.534,63, sedangkan indeks S&P 500 berakhir menguat 0,12% atau 3,16 poin di posisi 2.537,74.

Indeks S&P 500 mendapat sedikit dorongan dari data yang menunjukkan bahwa industri jasa Amerika naik dengan laju tercepat dalam 12 tahun, sementara jumlah pekerjaan swasta sejalan dengan perkiraan.

Pergerakan yang terlihat cukup signifikan adalah minyak, dengan harga WTI turun ke bawah US$50 per barel untuk pertama kalinya dalam dua pekan seiring dengan kembalinya kekhawatiran akan kelebihan suplai global.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kemungkinan perpanjangan kesepakatan dengan OPEC untuk mengurangi produksi, yang akan berakhir pada bulan Maret, setidaknya harus dilakukan sampai akhir 2018.

Di sisi lain, Presiden Donald Trump dikabarkan telah menyatakan bahwa utang obligasi Puerto Rico senilai US$74 miliar harus dihapuskan pasca badai bulan lalu. Hal ini menimbulkan kejutan terhadap obligasi Puerto Rico.

Surat utang acuannya turun ke level terendah di 30,25 sen dolar, namun mampu kembali naik setelah kepala anggaran pemerintahan Trump mengatakan bahwa pernyataan Trump tersebut tidak seharusnya diartikan secara harfiah.

Sementara itu, saham emerging markets menunjukkan tanda-tanda mengabaikan penurunan bulan lalu yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa penguatan dolar AS akan merugikan mata uang negara-negara berkembang.

Indeks MSCI Emerging Markets naik 1,9% pekan ini, lebih dari dua kali penguatan yang terlihat pada indeks saham global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper