Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Pasokan Kopi Bikin Harga Siap Naik

International Coffe Organization menaikkan perkiraan suplai pasokan kopi baru pada musim 2015-2016 menjadi 148 juta kantong seiring dengan mulai pulihnya produksi di Kolombia. Meskipun demikian, harga kopi masih berpeluang naik akibat defisit pasokan.
Kopi. /Jibi
Kopi. /Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - International Coffe Organization menaikkan perkiraan suplai pasokan kopi baru pada musim 2015-2016 menjadi 148 juta kantong seiring dengan mulai pulihnya produksi di Kolombia. Meskipun demikian, harga kopi masih berpeluang naik akibat defisit pasokan.

Pada penutupan perdagangan Jumat (16/10) harga kopi robusta di bursa ICE naik 2,7 poin atau 1,77% menuju ke US$0,155 per pon.

Dalam publikasi risetnya, International Coffe Organization (ICO) menyampaikan produksi global pada musim 2015-2016 diperkirakan sebesar 148 juta kantong, naik dari perkiraan sebelumnya sejumlah 143,3 juta kantong. Satu kantong setara dengan 60 kilogram.

Estimasi angka terbaru menunjukkan adanya kenaikan 0,9% dibandingkan produksi pada musim 2014-2015. Meskipun meningkat, pasar global diprediksi masih mengalami defisit 3,3 juta kantong dalam musim ini.

"Artinya, ini menjadi dua musim berturut-turut dimana pasar kopi mengalami defisit pasokan," papar ICO seperti dikutip dari Reuters, Minggu (16/10).

Naiknya proyeksi pasokan pada musim 2015-2016 disebabkan peningkatan pasokan dari Kolombia. Meskipun ada halangan dari cuaca akibat La Nina, negara di Amerika Selatan ini bakal menghasilkan 14 juta kantong, yang menjadi volume tertinggi sejak 1992-1993.

Faktor La Nina juga membuat prospek tanaman kopi di Indonesia pada musim 2016-2017 kurang positif karena cuaca buruk sejak awal tahun. Negeri Garuda diperkirakan menghasilkan 11,5 juta kantong dalam musim 2015-2016.

Sementara Brasil, sebagai produsen kopi terbesar di dunia, diperkirakan menghasilkan 48,4 juta kantong pada musim 2015-2016, turun 5,4% dari musim sebelumnya akibat cuaca kering.

Sedangkan Vietnam, negara produsen robusta nomor wahid, bakal mendapatkan 27,5 kantong, naik 3,8% dari musim sebelumnya. Namun, pengurangan produksi akibat cuaca kering akan terasa pada awal 2016-2017.

"Peningkatan yang stabil terhadap harga robusta akibat kekhawatiran atas pasokan mendatang mendorong pasar kopi naik 5,5% pada September," jelas ICO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper