Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 22 OKTOBER: Rupiah Ditutup Menguat 84 Poin ke 13.640

Rupiah ditutup menguat 84 poin atau 0,61% ke Rp13.640/US$, saat pasar menunggu pengumumam paket kebijakan ekonomi jilid V
Rupiah
Rupiah
Live Timeline

Bisnis.com,JAKARTA —  Rupiah ditutup menguat 84 poin atau 0,61% ke Rp13.640/US$, saat pasar menunggu pengumumam paket kebijakan ekonomi jilid V.

Rupiah hari ini bergerak di kisaran 13.510-13.746.

 

 

 

Nilai tukar rupiah berbalik menguat sebesar 1,28% ke Rp13.547/US$, setelah dibuka melemah 0,11% atau 15 poin ke Rp13.739 per dolar AS.

 

16:12 WIB
Pk. 15.59 WIB: Rupiah Ditutup Menguat 84 Poin ke 13.640

Rupiah ditutup menguat 84 poin atau 0,61% ke Rp13.640/US$, saat pasar menunggu pengumumam paket kebijakan ekonomi jilid V.

Rupiah hari ini bergerak di kisaran 13.510-13.746.

15:19 WIB
Pk. 15.03 WIB: Rupiah Menguat 61 Poin ke 13.663

Makin mendekati pengumuman paket kebijakan ekonomi jlid V, rupiah masih bertahan menguat 61 poin atau 0,44% ke Rp13.663/US$.

13:53 WIB
Pk. 13.37 WIB: Rupiah Menguat 1,28% ke 13.547

Mata uang di Asia tenggara mayoritas menguat, hanya peso Filipina yang melemah (-0,15%).

Lainnya menguat yaitu dolar Singapura (+0,25%), ringgit Malaysia (+0,15%), baht Thailand (+0,29%), rupiah menguat 1,28% ke Rp13.547/US$.

12:04 WIB
Pk. 11.53 WIB: Wow Rupiah Menguat 183 Poin ke 13.541

Rupiah menguat 183 poin atau 1,33% ke Rp13.541/US$

10:36 WIB
Kurs Jisdor Dipatok Rp13.640/US$

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 56 poin atau 0,41% pada Kamis (22/10/2015).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor di level Rp13.640 per dolar AS, dari kurs sebelumnya Rp13.696 per dolar AS.

 

10:32 WIB
Pk. 10.14 WIB: Rupiah Terkuat di Asean

Rupiah menguat merespons paket kebijakan V yang akan dirilis pemerintah hari ini.

Terbukti rupiah paling kuat di Asia Tenggara, dengan menguat 0,53% atau 73 poin ke Rp13.651/US$..

Mata uang lainnya ringgit (-0,15%), peso Filipina (-0,21%), dolar Singapura (+0,1%), baht Thailand (+0,18%).

10:13 WIB
Rupiah Menguat, Respons Jelang Paket kebijakan V Dirilis

Rupiah hari ini merespons paket kebijakan V yang rencananya akan dirilis Kamis.

Pemerintah akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap V.

Dalam Rapat Kerja Pemerintah 2015, Presiden Joko Widodo mengajak para kepala daerah untuk menatap Indonesia dalam kaca mata yang optimistis. Jokowi juga meminta gubernur, bupati, dan wali kota menyederhanakan perizinan sehingga menarik investasi ke Tanah Air.

"Besok pagi akan kita keluarkan paket yang kelima. Terus ada paket-paket seperti itu untuk jangka pendek, tengah, jangka panjang, untuk pengusaha dan masyarakat. Semuanya terus kita keluarkan," tuturnya di Istana Negara, Rabu (21/10/2015).

Jokowi menegaskan telah menugaskan tim ekonomi yang diketuai oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk mengeluarkan kebijakan deregulasi setiap 1 hingga 2 minggu sekali.

"Paket ekonomi ke-1, 2, 3, 4, 5, 6 nanti bisa sampai ke-100, ke-200, ke-400. Saya minta ke tim ekonomi agar setiap seminggu, dua minggu harus keluarkan paket kebijakan untuk memotong menyederhanakan," katanya.

Menurutnya, selarasnya persepsi dan langkah deregulasi antara pemerintah pusat dan daerah akan menjadikan iklim investasi Indonesia semakin baik.

"Saya ingin daerah juga ikuti. Jangan sampai ada investor di sini sudah cepat, tetapi di daerah dipingpong. Harus dibuat simpel, sederhana lagi. Di daerah bisa buat pergub, perbub, perwali, semuanya itu yang harus kita lakukan," tegasnya.

Presiden menambahkan langkah reformasi birokrasi dan deregulasi harus dilakukan agar Indonesia tidak semakin tertinggal dari negara tetangga, seperti India dan Vietnam.

"Kita enggak mau kita ini sudah keduluan Vietnam, pertumbuhan kalah dengan India, Vietnam cepat sekali. Kalau enggak mau merespons, mengubah ya akan di tinggal betul," pungkasnya.

09:53 WIB
Sentimen Ini Pengaruhi Gerak Kurs

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (22/10/2015) akan merespons pake kebijakan ekonomi V yang rencananya dirilis hari ini, Kamis (22/10/2015).

"Fokus ke faktor global akan sedikit teralihkan oleh pengumuman paket kebijakan V pemerintah pada hari ini," kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (22/10/2015).

Sementara itu persediaan minyak AS naik, yang menekan harga minyak.

Koreksi harga minyak mentah berlanjut hingga malam tadi, setelah angka persediaan minyak mentah AS diumumkan naik.

Di sisi lain, menjelang ECB meeting nanti malam, indeks dolar AS masih menunjukkan kenaikan.

Inflasi Zona Euro yang masih sangat rendah dan jauh dari target membuat ekspektasi pertambahan stimulus oleh ECB makin intensif belakangan ini, sehingga menekan euro terhadap dolar.

Secara umum, ujarnya. dolar masih kuat di Asia hingga kemarin sore seiring dengan semakin tertekannya harga komoditas,"" kata Rangga.

Rupiah melemah hingga kemarin sore bersamaan dengan pelemahan mata uang lain di Asia.

Selain akibat kembalinya penguatan dolar menjelang ECB meeting, juga akan disusul rapat FOMC meeting minggu berikutnya.

09:48 WIB
Pk. 09.40 WIB: Rupiah Menguat 101 Poin ke 13.623, Jelang Paket V Dirilis

Rupiah menguat 101 poin atau 0,74% ke Rp13.623.

“Rupiah hari ini (22/10/2015) diperkirakan akan bergerak dikisaran 13.625-13.775 dengan kecenderungan melemah,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.

09:02 WIB
Pukul 09.00 WIB: Rupiah Berbalik Menguat, Tinggalkan Rp13.700

Rupiah berbalik menguat 0,77% atau 106 poin ke Rp13.618 per dolar AS. Penguatan mulai terjadi sejak 08.04 WIB, setelah dibuka melemah.

Pada hari ini, pelaku pasar juga sedang menanti pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid V. 

Paket tersebut mencakup keringanan pajak dan berkaitan dengan tarif listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, lewat paket kebijakan tersebut permerintah juga meminta para Gubernur, bupati dan walikota memangkas perizinan yang menghambat investasi di daerah.

08:05 WIB
Pukul 08.01 WIB: Rupiah Melemah Untuk Hari Ketiga, Dibuka di Rp13.739

Nilai tukar rupiah kembali dibuka melemah untuk hari ketiga. Rupiah terpantau dibuka turun 0,11% atau 15 poin ke Rp13.739 per dolar AS dan terus melemah 0,13% atau 18 poin ke Rp13.742 per dolar AS.

Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada juga memprediksi rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya seiring bertahannya tren penguatan indeks dolar AS.

 


Penulis : News Editor
Editor : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper