Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADHI KARYA (ADHI): Mulai 2015, Rambah Bisnis Perhotelan

PT Adhi Karya Tbk (Persero) berencana merambah bisnis perhotelan mulai 2015, dengan membangun Hotel GranDhika di kawasan Blok M Jakarta senilai Rp231 miliar.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (Persero) berencana merambah bisnis perhotelan mulai 2015, dengan membangun Hotel GranDhika di kawasan Blok M Jakarta senilai Rp231 miliar.

Direktur Utama (Dirut) Adhi Karya, Kiswodarmawan mengatakan pembangunan hotel itu membuktikan Adhi Karya mampu merambah bisnis jasa perhotelan dan pariwisata di luar jasa konstruksi dengan mengoptimalkan aset perseroan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan didampingi Dirut Adhi Karya, Kiswodarmawan meresmikan penyelesaian kontruksi akhir (topping off) gedung hotel berbintang empat yang memiliki jumlah kamar 225 kamar tersebut.

Pada acara tersebut hadir pula Dirut PT Telkom Arif Yahya, Dirut PT Jasa Marga Adityawarman, Wakil Dirut PT Bank Mandiri Riswinandi dan beberapa direktur anak usaha Adhi Karya.

Hotel yang berdiri di atas lahan seluas 2.740 meter persegi itu akan dioperasikan langsung oleh Divisi Hotel Adhi bekerja sama dengan para profesional bidang perhotelan.

"Kami punya kemampuan di luar konstruksi dan kami punya kemampuan untuk itu," ujar Kiswo, Rabu (25/6/2014).

Sementara itu, Kepala Divisi Hotel PT Adhi Karya, Triyoni mengatakan pembangunan Hotel GranDhika Blok M dengan 16 lantai itu ditargetkan selesai pada akhir 2014 dan beroperasi di awal 2015.

"Pada awal beroperasi tingkat penghunian kamar (okupansi) ditargetkan mencapai 60 persen. Itu akan terus meningkat mengingat posisi hotel ini sangat strategis karena dikelilingi kawasan pusat perbelanjaan, perkantoran dan dekat dengan sarana transportasi dari dan menuju bandara," ujarnya.

Selain Hotel GranDhika Blok M, Adhi Karya melalui anak usahanya, PT Adhi Persada Gedung juga sedang membangun empat hotel lainnya seperti Hotel GranDhika di Bekasi, Medan, Semarang dan Surabaya.

Total investasi yang dibutuhkan untuk membiayai pembangunan lima hotel tersebut sekitar Rp1,5 triliun.

Untuk mendanai pembangunan seluruh hotel tersebut, perseroan akan membiayainya dari internal kas perseroan sebesar 30%, selebihnya berasal dari pinjaman perbankan.

"Adhi Karya memiliki saldo kas sebesar Rp1,45 triliun namun hanya 20% dialokasikan untuk jasa properti, sisanya untuk konstruksi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper