Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BUKA Melejit, Intip Rekomendasi Analis Terhadap Bukalapak

Saham Bukalapak.com (BUKA) sempat melejit 30% pada perdagangan Senin (7/10/2024). Bagaimana proyeksi terbaru analis terhadap harga saham emiten lokapasar itu?
Ana Noviani, Annisa Kurniasari Saumi
Senin, 7 Oktober 2024 | 16:00
Pegawai mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) sempet melejit 30% pada perdagangan Senin (7/10/2024). Bagaimana proyeksi terbaru analis terhadap prospek target harga saham emiten lokapasar itu?

Di lantai bursa, saham BUKA tercatat melesat 30,43% hingga pukul 13.00 WIB hari ini ke level Rp150 per saham. Saham BUKA diperdagangkan pada rentang Rp117-Rp153 per saham.

Sebanyak 2,47 miliar saham Bukalapak ditransaksikan siang ini, dengan nilai sebesar Rp346,5 miliar. Kapitalisasi pasar BUKA tercatat sebesar Rp15,47 triliun.

Sementara itu, apabila dilihat pergerakannya, saham BUKA tercatat telah menguat 23,97% selama sepekan, dan sebesar 30,43% dalam sebulan terakhir.

Di kalangan pelaku pasar terdapat rumor yang menyebutkan BUKA menjadi target akuisisi dari perusahaan lokapasar asal Tiongkok, Temu. Temu yang dimiliki oleh Pindoduo atau PDD Holdings ini dikabarkan tertarik untuk masuk ke pasar Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, mayoritas analis yang mengulas saham Bukalapak memberikan rekomendasi beli yakni sebanyak 18 dari 22 analis. Sementara itu, sebanyak 3 analis merekomendasikan hold dan 1 analis memberikan peringkat jual untuk saham BUKA. 

Target harga saham BUKA dalam 12 bulan ke depan berdasarkan konsensus analis Bloomberg ada di posisi Rp190 per saham. 

Teranyar, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli menyematkan rekomendasi beli untuk BUKA dengan target harga Rp160 per saham. 

“BUKA akan memprioritaskan segmen dengan tingkat take rate yang tinggi, khususnya gim. BUKA juga berencana meluncurkan produk private label untuk mendorong pertumbuhan pendapatan untuk mengejar target kenaikan margin pada kuartal III/2024,” paparnya dalam riset, Senin (7/10/2024). 

Mirae Asset Sekuritas juga memperkirakan take rate BUKA akan meningkat didorong oleh kontribusi yang tinggi dari produk gim dari itemku. Segmen itu memiliki take rate sekitar 6%—8% atau jauh lebih tinggi dibanding rata-rata lokapasar sekitar 2,59%. 

Segmen gim disebut berkontribusi sebesar 20% terhadap total pendapatan atau Bukalapak atau senilai Rp234 miliar. Sebesar dua per tiganya berasal dari marketplace dan sepertiga dari Mitra O2O Bukalapak. 

Selain itu, peringkat beli untuk BUKA juga diberikan oleh analis Citi Ryan Davis dan analis Maybank Sekuritas Etta Rusidana Putra dengan target harga berturut-turut sebesar Rp240 dan Rp145 per saham. 

Target harga yang lebih optimistis terhadap saham BUKA diberikan oleh analis UOB Kayhian Sekuritas Stevanus Juanda dengan target harga Rp270 per saham dan analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis sebesar Rp340 per saham. 

Di sisi lain, analis JP Morgan Henry Wibowo menyematkan peringkat netral untuk saham BUKA dengan target harga Rp125 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper