Bisnis.com, JAKARTA -- Investor asing diketahui melego saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebesar Rp148,5 miliar di seluruh pasar dalam sepekan terakhir, saat saham GOTO sempat menyentuh Rp51 per saham.
Berdasarkan data RTI Infokom, investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp148,5 miliar terhadap saham GOTO. Saham-saham tersebut sebesar Rp148,7 miliar dijual di pasar reguler.
Sementara itu, pembelian senilai Rp194 juta terhadap saham GOTO dicatatkan investor asing pada saham negosiasi dan tunai.
Investor asing melepas sebanyak 5 miliar saham GOTO dalam sepekan dan membeli sebanyak 1,8 miliar saham GOTO selama satu minggu. Volume transaksi investor asing terhadap saham GOTO mencapai 30,24% dari seluruh saham yang ditransaksikan selama sepekan.
Broker yang menjadi penjual saham GOTO terbanyak adalah JP Morgan dengan kode BK. JP Morgan menjual sebanyak 2 miliar saham GOTO dalam sepekan.
Penjualan ini disusul oleh broker berkode ZP, yaitu Maybank Sekuritas yang melakukan net sell terhadap hampir 1 miliar saham GOTO dalam sepekan.
Baca Juga
Di sisi lain, broker dengan kode YP yaitu Mirae Asset Sekuritas menjadi pembeli bersih saham GOTO terbanyak, yakni sebanyak 474,3 juta saham. Pembelian bersih terbanyak saham GOTO juga disusul oleh broker berkode IU atau Indo Capital Sekuritas dan MG atau Semesta Indovest Sekuritas.
Sementara itu, dalam sepekan terakhir saham GOTO diperdagangkan pada rentang Rp50-Rp51 per saham. Akan tetapi, pada perdagangan Jumat (12/7/2024), saham GOTO ditutup pada level Rp50 per saham.
Dengan jumlah penjualan tersebut, GOTO menjadi emiten keempat yang paling banyak dilepas asing dalam sepekan.
Adapun emiten yang paling banyak dilepas asing dalam sepekan adalah PT Astra International Tbk. (ASII) dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp405 miliar di pasar reguler.
Emiten selanjutnya adalah BBRI dengan nilai jual bersih asing sebesar Rp347,4 miliar dan BBNI dengan net foreign sales sebesar Rp286,8 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.