Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balik Arah, Impor Batu Bara China dari Rusia Anjlok

Impor batu bara Rusia oleh China merosot dalam dua bulan pertama 2024, setelah Beijing menerapkan kembali kebijakan bea masuk.
Impor Batu Bara China dari Rusia Alami Penurunan. Para pekerja Tiongkok hilir mudik saat asap mengepul dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanxi.Kevin Frayer / Bloomberg/Getty Images
Impor Batu Bara China dari Rusia Alami Penurunan. Para pekerja Tiongkok hilir mudik saat asap mengepul dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanxi.Kevin Frayer / Bloomberg/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Impor batu bara Rusia oleh China merosot dalam dua bulan pertama 2024, setelah Beijing menerapkan kembali bea masuk. Kebijakan tarif dari China tersebut membuat daya saing  komoditas asal Rusia tersebut berkurang.

Berdasarkan data terbaru Bea Cukai China, total impor batu bara mereka pada Januari dan Februari melonjak 23% menjadi 74,5 juta ton. Namun demikian, fenomena sebaliknya terjadi terhadap impor batu bara dari Rusia.

Impor batu bara Rusia oleh China turun 22% secara year on year (yoy) menjadi 11,5 juta ton sepanjang Januari-Februari 2024.

Selain diterapkannya kembali bea masuk terhadap batu bara yang diimpor dari beberapa negara, termasuk Rusia, terdapat sentimen lain yang mempengaruhi minat China dalam membeli batu bara dari Negeri Beruang Merah tersebut.

Seperti diketahui Amerika Serikat (AS) baru saja menjatuhkan sanksi terhadap eksportir batu bara Rusia pada Februari 2024, termasuk kepada Suek JSC, produsen bahan bakar terbesar di Rusia, dan Mechel PJSC.

Sanksi tersebut membatasi minat China untuk membeli pasokan batu bara Rusia, karena khawatir akan turut dikenai sanksi berupa pembatasan akses mereka terhadap layanan pengiriman atau perbankan.

Adapun, Rusia masih menjadi pemasok nomor dua bagi China setelah Indonesia, tetapi ancaman tindakan perdagangan dapat mempengaruhi distribusi barang-barang tersebut ke wilayah timur.

Analis Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China Feng Huamin mengatakan dinamika politik yang berubah-ubah memungkinkan tingkat impor Rusia tetap berada pada tingkatan saat ini.

“Impor Rusia mungkin tetap pada level saat ini, mengingat ketidakpastian politik,” ujar Huamin pada konferensi pers, Rabu (20/3/2024), dikutip dari Bloomberg. (Chatarina Ivanka) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper