Bisnis.com, JAKARTA – Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo meyakini kinerja PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), yang menurun pada kuartal III/2023, akan mulai membaik pada tahun pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Hary Tanoesoedibjo atau akrab disapa Hary Tanoe menyatakan perseroan akan terus melaksanakan agenda strategis untuk mengembangkan aset digital perseroan.
Menurutnya, meski lanskap periklanan Indonesia menunjukkan perlambatan, pendapatan segmen digital MNCN tercatat masih meraih pertumbuhan positif sebesar 1% year-on-year (YoY).
“Kami memasuki kuartal terakhir tahun ini dengan keyakinan tinggi dan optimisme besar seiring dengan pemulihan belanja iklan dan periode pemilu yang akan ada di awal tahun 2024,” ujarnya dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (2/11/2023).
Selain itu, kendati dampak kebijakan analog switch off (ASO) dan ketidakpastian ekonomi makro masih terus berlanjut, dia meyakini divisi konten perseroan akan terus membangun posisi MNCN sebagai salah satu produsen konten terkemuka di Indonesia.
Keyakinan tersebut berlandaskan pada kekayaan intelektual MNCN yang melimpah, serta portofolio aset unik yang tidak dapat direplikasi dan dapat dimonetisasi dengan berbagai cara.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per akhir September lalu, MNCN mencetak pendapatan usaha Rp6,04 triliun sepanjang Januari-September 2023. Perolehan tersebut mencerminkan penurunan sebesar 17,54% secara tahuna.
Melemahnya pendapatan usaha MNCN disebabkan oleh cuan segmen iklan yang mencatatkan penurunan secara tahunan. Hingga kuartal III/2023, perseroan meraup pendapatan dari segmen iklan sebesar Rp5,31 triliun atau terkoreksi 16,09 persen YoY.
Perinciannya, segmen iklan nondigital membukukan pendapatan sebesar Rp3,39 triliun atau melemah 23,39% YoY. Adapun pendapatan dari iklan digital hanya bertumbuh 0,66 persen secara tahunan menjadi Rp1,91 triliun pada kuartal III/2023.
Selain itu, pendapatan dari segmen konten dan intellectual property (IP) juga menunjukkan penurunan sebesar 31,95% secara tahunan menjadi Rp945,57 miliar, lalu segmen subscription meraih Rp374,88 miliar atau terkoreksi 10,09% YoY.
Di tengah melemahnya pendapatan, perseroan mencatatkan beban langsung sebesar Rp3,19 triliun alias menurun 0,27% YoY. Dengan demikian, laba kotor yang dihimpun MNCN sepanjang Januari-September 2023 mencapai Rp2,85 triliun, ambles 30,91% YoY.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, MNCN mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan sebesar Rp870,54 miliar atau melemah 47,45% YoY. Laba per saham juga menurun dari Rp125,23 menuju level Rp65,81.