Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja emiten sektor otomotif diperkirakan akan melaju kencang seiring dengan adanya rencana pemerintah memberikan insentif penggunaan kendaraan listrik. Selain itu, beberapa brand terlihat mempersiapkan diri untuk memanfaatkan momentum pemberian insentif EV melalui ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Tim riset Samuel Sekuritas menyebut adanya insentif dari pemerintah untuk kendaraan listrik dapat mendorong penjualan mobil listrik secara nasional. Adapun pemerintah akan memberikan insentif sebesar Rp7 juta untuk kendaraan roda dua baik kendaraan baru maupun konversi.
Selain itu, pemerintah juga akan mengurangi pajak pertambahan nilai (PPN) kendaraan listrik dari 11 persen menjadi 1 persen untuk kendaraan roda empat. Bervariasinya harga motor listrik mulai dari Rp15 juta akan memberi dampak signifikan mengingat harga kendaraan listrik roda dua mulai dari Rp8 juta.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penurunan PPN menjadi 1 persen untuk kendaraan listrik roda empat. PPN untuk kendaraan listrik seperti Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5 akan turun menjadi masing hanya sekitar Rp3,1 juta dan Rp8,3 juta.
“Langkah agresif ini sejalan dengan target pemerintah di 2025 yaitu 400.000 mobil listrik dan 1,76 juta unit motor listrik.” tulis tim riset Samuel Sekuritas dikutip Senin (27/2/2023).
Lebih lanjut, Samuel Sekuritas menyebut beberapa brand tengah mempersiapkan beberapa kendaraan mobil. Contohnya adalah Toyota yang memiliki pangsa pasar kendaraan mobil hingga 31 persen per Januari 2023.
Baca Juga
Toyota telah menyiapkan beberapa kendaraan baik Hybrid maupun menggunakan baterai sepenuhnya. Jenis kendaraan Hybrid mereka adalah brand Innova Zenix, Corolla Cross, dan Camry, sedangkan kendaraan baterai mereka adalah bZ4X.
Brand lain yang terlihat sudah memiliki kendaraan listrik adalah Suzuki melalui Ertiga Hybrid dan Grand Vitara Hybrid, serta Wuling melalui Almaz Hybrid. Sementara untuk kendaraan listrik sepenuhnya adalah Nissan melalui Kicks dan Leaf, serta BMW melalui iX dan i4.
Samuel Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham DRMA dengan target harga Rp830 per saham. DRMA memiliki potensi pertumbuhan perusahaan melalui akuisisi PT Trimitra Chitrahasta yang merupakan perusahaan komponen.
DRMA juga sudah mengoperasikan pabrik baru untuk komponen suspension member kendaraan roda empat. Selain itu, DRMA juga melakukan penetrasi kendaraan listrik melalui komponen dan tempat pengisian daya.
Saham DRMA terpantau menguat 2,70 persen atau 20 poin ke level 760 pada perdagangan hari ini. Sepanjang perdagangan DRMA bergerak pada rentang 725 sampai 770.
Price earning ratio (PER) DRMA berada di posisi 10,73 kali, sedangkan price to book value (PBV) berada di posisi 2,86 kali. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp3,58 triliun.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan sektor otomotif cukup prospektif seiring adanya ekspansi untuk kendaraan listrik. Selain itu, permintaan sektor otomotif juga akan meningkat dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Semua menjadi katalis positif untuk sektor otomotif tahun ini. Selain itu potensi dari pasar EV, permintaan berharap akan meningkat pembukaan ekonomi penghentian PPKM dan daya beli yang meningkat,” ujar Arjun kepada Bisnis, Senin (27/2/2023).
Arjun merekomendasikan saham ASII dengan target harga Rp6.200 per saham. ASII mendapat rekomendasi karena memiliki fundamental dan model bisnis yang menjanjikan.
Dari sisi teknikal ASII memiliki indikasi untuk melanjutkan rebound. Selain itu, ASII disebut masih memiliki valuasi yang wajar.
Adapun saham ASII ditutup menguat 0,87 persen atau 50 poin ke level 5.800 pada perdagangan hari ini. ASII bergerak pada rentang 5.700 hingga 5.800.
PER saham ASII berada di posisi 7,55 kali, sedangkan price to book value (PBV) 1,24 kali. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp234,8 triliun.
Secara terpisah, analis Mirae Asset Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan penjualan untuk kendaraan mobil masih ada peluang pertumbuhan terbatas. Sementara kendaraan bermotor akan lebih moncer penjualannya karena penjualannya lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
“Penjualan mobil masih ada peluang pertumbuhan. Namun, terbatas dan tidak setinggi tahun lalu,” kata Robertus kepada Bisnis, Senin (27/2/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan dicabutnya PPKM akan menjadi katalis positif bagi sektor otomotif karena dapat meningkatkan daya beli. Selain itu, penjualan juga diperkirakan meningkat jelang musim Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sementara adanya kenaikan suku bunga dan tidak adanya insentif pajak pertambahan nilai barang mewah (PPNBM) menjadi katalis negatif bagi sektor otomotif. Robertus merekomendasikan saham ASII dengan target harga Rp5.900 per saham.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.