Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memiliki ambisi untuk membangun ekosistem bisnis jasa keuangan pada PT Multifinance Anak Bangsa (MAB).
Dalam prospektusnya Manajemen GOTO mengalokasikan dana Rp678,72 miliar kepada MAB. Akan tetapi, raksasa teknologi itu belum merealisasikan dana pada salah satu anak usahanya tersebut.
Mengutip dari laporan keuangan GOTO, MAB adalah perusahaan yang berdiri sejak 1994 di Jakarta. Anak usaha itu bergerak di bidang jasa pembiayaan. Namun, GOTO baru mengakuisisi MAB pada 11 Oktober 2021.
Manajemen GOTO menyampaikan tujuan akuisisi itu untuk membangun bisnis jasa keuangan. Adapun GOTO hanya memiliki 85 persen saham MAB.
Sementara itu, Manajemen GOTO menyampaikan telah menyerap dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering sebesar Rp10,13 triliun hingga Selasa (17/1/2023).
Direktur GOTO Jacky Lo dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan GOTO mendapatkan hasil bersih penawaran umum senilai Rp13,5 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp3,35 triliun telah direalisasikan untuk modal kerja GOTO.
Baca Juga
Lalu, sebesar Rp4,07 triliun untuk penyertaan pada PT Tokopedia. GOTO juga menggunakan sebanyak Rp2,15 triliun dana IPO untuk penyertaan pada PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay.
Kemudian, sebesar Rp274,8 miliar digunakan GOTO untuk penyertaan pada Velox Digital Singapore Pte. Ltd., dan sisanya sebesar Rp273,96 miliar digunakan untuk penyertaan di Go Viet Technology Trading Joint Stock.
"Total realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum adalah Rp10,13 triliun," kata Jacky, dikutip Selasa (17/1/2023). Dengan realisasi tersebut, maka sisa dana hasil penawaran umum GOTO adalah sebesar Rp3,44 triliun.
Adapun berdasarkan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum, sebesar Rp4,07 triliun akan digunakan untuk modal kerja GOTO. Kemudian sebesar Rp4,07 triliun untuk penyertaan pada Tokopedia, sebesar Rp3,39 triliun untuk penyertaan pada Dompet Anak Bangsa, dan Rp678,7 miliar untuk penyertaan pada 678,7 miliar.
Kemudian, sebesar Rp678,7 miliar akan digunakan untuk penyertaan modal pada Velox Digital Singapore Ltd., dan sebesar Rp678,72 miliar pada Go Viet Technology Trading Joint Stock Company.
Sementara itu, Direktur Pilarmas Investindo Maximiliaus Nicodemus menambahkan meskipun saham GOTO sempat turun tajam di Desember 2022, fundamental yang kuat dari GOTO telah membuat harga sahamnya mulai terkalibrasi. “Saat ini, menggunakan pendekatan Bollinger Band, atau salah satu indicator untuk melihat trend pergerakan saham, candlestick GOTO terlihat menembus band atas, sehingga berpotensi masih melanjutkan kenaikkan,” katanya.
Secara MACD, lanjut Maximilianus, saham GOTO terlihat masih memiliki ruang kenaikkan. Tanda golden cross ini sendiri terlihat sejak harga saham GOTO berada di level Rp89. Sejauh ini masih berpotensi mengalami kenaikkan didukung dengan volume yang cukup kuat. Secara RSI, masih ada ruang sedikit lagi untuk mengalami kenaikkan, sebelum menyentuh titik teratas.
“Sejauh ini kami melihat GOTO masih akan bergerak di level Rp104 – Rp115. Apabila sentiment mendukung, target terdekatnya akan berada di Rp123, dengan catatan GOTO harus konsisten di tutup di level Rp115,” katanya.