Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi salah satu saham pilihan dari Ajaib Sekuritas sejalan dengan integrasi Fixed-Mobile Convergence (FMC) yang dilakukan dengan anak usahanya, Indihome dan Telkomsel.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menilai bahwa integrasi FMC yang dilakukan oleh anak usaha TLKM yaitu Telkomsel dan Indihome itu berdampak positif bagi prospek TLKM kedepan.
“Adanya FMC tersebut berdampak positif bagi prospek TLKM kedepan karena FMC memiliki beberapa keunggulan, seperti optimalisasi infrastruktur, mengurangi beban operasional, mempertahankan jumlah pelanggan dan meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU),” tulis Ratih, dikutip Senin (22/8/2022).
Ratih menjelaskan integrasi Telkomsel dan Indihome dapat memperkuat struktur permodalan dan menekan beban operasional yang membuat net profit margin TLKM terakselerasi.
Di sisi lain ARPU TLKM sebagai pemain utama di sektornya akan semakin solid sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan TLKM kedepannya.
Integatasi FMC sendiri merupakan langkah menggabungkan jaringan layanan tetap (fixed) yaitu Indihome dan layanan bergerak (mobile network), yaitu Telkomsel. Integrasi tersebut akan terkonvergensi dalam segi terminal, network maupun layanan.
Dia mengatakan bahwa FMC ini memberikan kemudahan bagi penggunanya, di mana layanan dapat terkoneksi anywhere, any network, any device dan any user. Bahkan Integrasi FMC ini telah terimplementasi di beberapa negara pada sektor telekomunikasi karena efisiensinya.
Adapun menurutnya skema integrasi ini dapat berupa penjualan aset bisnis Indihome ke Telkomsel.
Berdasarkan laporan keuangan, Telkomsel sebagai penopang terbesar pendapatan TLKM sepanjang Semester I/2022 sebesar 61 persen atau Rp43,6 triliun dengan jumlah pelanggan mencapai 169,7 juta orang. Di sisi lain, pendapatan Indihome sebesar Rp13,8 triliun atau berkontribusi 19,4 persen atau terhadap pendapatan TLKM dengan ARPU di kisaran Rp270.000.
Selain integrasi anak usaha melalui FMC, Ratih mengungkapkan prospek positif TLKM juga dipengaruhi dengan adanya proyek pembangunan IKN tahap pertama salah satunya pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
“TLKM menjadi saham pilihan Ajaib Sekuritas untuk jangka menengah dan juga untuk investasi jangka panjang,” ungkapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, TLKM masih menjadi salah satu saham yang masih diminati oleh investor asing. Adapun selama sebulan kebelakang, foreign inflow di TLKM tercatat sebesar Rp3,19 triliun.
Sementara itu, dia mengatakan secara teknikal TLKM cenderung bergerak bullish dalam jangka menengah, dengan resistance berada pada level 4.750 dan dengan target level optimis TLKM di level 4.850. Serta support berada pada level 4.400, cut loss apabila break 4.300.
Berdasarkan data Bloomberg, saham TLKM pada penutupan perdagangan Senin (22/8/2022), terpantau menguat 1,09 persen atau 50 poin ke level 4.650. Sementara itu, IHSG ditutup melemah 0,90 persen atau 64,45 poin ke level 7.107,98.
Saham TLKM dengan kapitalisasi pasar Rp460,64 triliun tersebut, dalam sebulan kebelakang telah menguat 9,93 persen, sementara selama sepanjang tahun telah naik sebesar 15,10 persen.