Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Pertumbuhan Ekonomi Jadi Bahan Bakar IHSG, Simak Proyeksinya

Data PDB atau pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan positif dapat menjadi faktor pendorong IHSG.
Data PDB atau pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan positif dapat menjadi faktor pendorong IHSG. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Data PDB atau pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan positif dapat menjadi faktor pendorong IHSG. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih dapat kembali menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (5/8/2022) dengan dorongan data pertumbuhan ekonomi atau PDB kuartal II/2022.

IHSG berada pada posisi 7.057,34 atau naik 0,15 persen pada Kamis (4/8/2022). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.075--7025.

Tercatat, 270 saham menguat, 245 saham melemah, dan 168 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.282,86 triliun.

Saham emiten baru melantai PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) meningkat tajam 24,67 persen atau 74 poin ke level 374. Selanjutnya, ada saham HATM, CAKK, EMTK, SCMA, dan ASHA yang masing-masing melejit 18,81 persen, 10,91 persen, 8,05 persen, 5,88 persen, dan 5,62 persen.

Di jajaran big caps, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) menguat paling tajam naik 8,05 persen atau 155 poin ke elvel 2.080. Selanjutnya ada BBCA, TLKM, dan TPIA yang masing-masing naik 2,3 persen, 1,11 persen, dan 0,81 persen.

Analis Teknikal Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita menjelaskan IHSG dalam perjalanan menuju Resistance Trendline jangka pendek di seputaran 7.109--7.148.

"Area ini harus mampu dihadapi, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke utara menuju Resistance previous High 7258 dan 7355," ungkapnya dalam riset, Kamis (4/8/2022).

Di sisi lain, support berada pada MA10 dan MA50 di range 6948--6926, dengan MA20 di 6839 sebagai bantalan terakhir bagi pergerakan IHSG.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada rentang support 6948-6926 dan 6839, sedangkan resistance pada 7109--7148, 7258, dan 7355.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2022 pada Jumat, (5/8/2022).

Perekonomian domestik pada kuartal II/2022 diperkirakan tumbuh positif, didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat sejalan dengan adanya momentum Ramadan dan naiknya mobilitas masyarakat karena kasus Covid-19 yang melandai.

Di samping itu, perekonomian juga diperkirakan ditopang oleh kinerja investasi dan ekspor yang tetap kuat, terutama didorong oleh lonjakan harga komoditas di pasar global.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 mencapai 4,88 persen, ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM UI Teuku Riefky memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,07 persen pada kuartal II/2022 lantaran ditopang terutama oleh sektor konsumsi rumah tangga.

“Kami mengestimasi pada kuartal II/2022, perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,07 persen. Masih diatas 5 persen, dengan kisaran 5,04 hingga 5,09,” katanya, Kamis (4/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper