Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Hari Ini Ambles Lagi, Was-was Rapat The Fed

Turunnya harga bitcoin ke level US$21.000 dibayangi kecemasan inflasi dan ekonomi global, serta menanti pengumuman kenaikan suku bunga The Fed.
Harga Bitcoin hari ini (26/7/2022) terpantau melemah/Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara.
Harga Bitcoin hari ini (26/7/2022) terpantau melemah/Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara.

Bisnis.com, JAKARTA — Harga bitcoin terpantau semakin merosot pada perdagangan pasar kripto hari ini.

Mengutip data CoinMarketCap, Selasa (26/7/2022) pukul 09.17 WIB harga bitcoin turun 4,77 persen menjadi US$21.119. Pada dini hari pukul 03.54 WIB, bitcoin sempat menyentuh harga tertingginya di posisi US$22.189.

Sementara itu, harga sejumlah altcoin juga ikut merosot, antaralain ethereum (ETH) yang turun 7,54 persen menjadi US$1.423, solana (SOL) melemah 6,60 persen ke level US$36,42, dan binance (BNB) turun 5,12 persen ke posisi US$243,39.

Penurunan sejumlah aset kripto pada perdagangan hari ini tercatat signifikan dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yang masih berkisar di 0,78 persen hingga 2,18 persen.

Analis kripto Yashu Gola menuturkan, bitcoin sekarang sedang dalam proses bottoming setelah naik 25 persen berdasarkan beberapa sinyal pasar. Meski begitu, potensi kelanjutan bearish masih ada di tengah kenaikan suku bunga dan inflasi.

“Harga bitcoin telah rebound dengan cara yang sama sejak 18 Juni, membuka pintu untuk berpotensi mengulangi sejarah reli 'parabola',” papar Gola dikutip dari Coin Telegraph, Selasa (26/7/2022).

Di dalam negeri, Trader Tokocrypto Nathan Alexander memaparkan, pergerakan pasar kripto pekan ini memang cukup mengecewakan. Investor kemungkinan mencermati kondisi ini sebagai sinyal harga bitcoin tidak dapat menguat lebih jauh lagi.

“Dari sisi teknikal, kinerja buruk kripto awal pekan ini disebabkan oleh ketidakmampuan BTC untuk mempertahankan kinerja di atas level Simple Moving Average dalam kurun 200 pekan terakhir di angka US$ 22.800,” ujar Nathan dalam keterangannya, dikutip Selasa, (26/7/2022).

Dia melanjutkan, investor juga nampak cemas atas inflasi dan dinamika ekonomi global, sehingga memutuskan untuk mengakhiri aksi beli untuk mundur dari aset berisiko. Investor pun tengah mengantisipasi rapat The Fed yang akan menaikkan suku bunga.

“Investor pun terlihat sudah melakukan priced in terhadap peristiwa-peristiwa makroekonomi di depan mata, utamanya kenaikan suku bunga acuan The Fed yang dijadwalkan terjadi pada 28 Juli mendatang,” tutup Nathan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Sumber : Coin Telegraph
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper