Bisnis.com, JAKARTA – Potensi berlanjutnya laju kenaikan inflasi global maupun di Indonesia, rupanya tak membuat PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) gentar. Sebaliknya, situasi itu dinilai akan memberikan efek positif bagi perseroan, terutama melalui Mitra Bukalapak.
Adapun, Mitra Bukalapak adalah penjual luring (offline) untuk beberapa kategori produk yang ada di Bukalapak. Dengan konsep ini, warung tradisional dan agen individu dapat mengakses produk fisik, virtual, dan keuangan dengan pasokan yang lebih lengkap.
Mitra Bukalapak juga memungkinkan mereka untuk menambah variasi produk sehingga dapat memberi nilai tambah. Konsep ini merupakan salah satu wujud dari penerapan strategi online-to-offline (O2O) dari Bukalapak.
Selain itu, Mitra Bukalapak juga menghubungkan warung-warung dengan distributor barang FMCG, memperpendek rantai pasokan, hingga menurunkan harga pokok barang hingga meningkatkan margin keuntungan bagi para pelaku usaha mikro.
Berdasarkan laporan BUKA, pada kuartal I/2022 Mitra Bukalapak telah mencapai mencapai 13,1 juta. Jumlah itu naik dari akhir 2021 yang mencapai 11,8 juta mitra.
Manajemen BUKA menyebutkan, Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan perseroan. Sepanjang Januari-Maret 2022, Mitra Bukalapak berkontribusi sebesar 51% dari total total processing value (TPV) perseroan.