Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Bisa Kena Imbas Kenaikan Suku Bunga, Analis Rekomendasi Hold

Fokus pinjaman BBNI pada segmen korporasi dengan imbal hasil rendah dapat menurunkan imbal hasil kreditnya.
Kantor BNI/Istimewa
Kantor BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berpotensi terkena imbas dari situasi kenaikan suku bunga. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo memaparkan, kenaikan suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi baik secara domestik maupun global dapat menimbulkan risiko bagi bank.

“Khusus untuk BBNI, menurut kami BNI mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi pada situasi kenaikan suku bunga,” jelas Handiman dalam risetnya, Rabu (27/6/2022).

Pasalnya, fokus pinjaman BBNI pada segmen korporasi dengan imbal hasil rendah dapat menurunkan imbal hasil kreditnya.

Sebelumnya BBNI memutuskan untuk membatalkan rencana rights issue karena profitabilitas dan modal yang lebih kuat. Hal ini turut mendongkrak overhang sahamnya.

"Seperti halnya bank-bank lain, BBNI akan diuntungkan dengan pemulihan ekonomi yang didukung oleh pelonggaran pembatasan mobilitas baik di tingkat domestik maupun internasional,” imbuh Handiman.

BBNI telah menegaskan kembali niatnya untuk membangun bank digital Bank Mayora, bersama dengan Grup Mayora dan Sea Ltd.

Tercatat laba bersih BBNI sebesar Rp3,9 triliun atau naik 66,2 persen year-on-year (yoy). Hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan nonbunga sebesar 20,2 persen yoy dan penurunan beban provisi -25,2 persen yoy. 

Kinerja BBNI pada kuartal pertama 2022 sejalan dengan perkiraan broker Mirae Asset Sekuritas sebesar 25 persen dan konsensus 25,7 persen selama tahun berjalan.

“Karena kinerja kuartal I/2022 BBNI sesuai dengan perkiraan kami, kami mempertahankan target harga kami di Rp9.575 tetapi menurunkan rekomendasi kami ke hold karena reli harga saham baru-baru ini,” tutup Handiman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper