Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Indosat Tbk. (ISAT) terus melemah hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dalam dua hari perdagangan terakhir.
Pada perdagangan Rabu (8/12/2021), saham dengan ticker ISAT tersebut ditutup melemah 6,95 persen atau 525 poin ke level Rp7.025 per saham. Adapun volume transaksi mencapai 1,58 juta saham senilai Rp11,08 miliar.
Sehari sebelumnya, Selasa (7/12), saham ISAT juga ditutup melemah 6,79 persen atau 550 poin ke level Rp7.550 per saham, sehingga saham ISAT telah anjlok 13,2 persen dalam dua hari perdagangan terakhir.
Pelemahan ini terjadi sehari setelah jadwal cum pembagian dividen interim di pasar reguler dan negosiasi yang jatuh pada Senin (6/12). Adapun, jadwal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah 7 Desember 2021.
Sementara itu, jadwal cum dividen di pasar tunai jatuh pada 7 Desember 2021, lalu tanggal ex dividen di pasar tunai pada 8 Desember 2021, dan pembayaran dividen akan dilakukan pada 16 Desember 2021.
Untuk diketahui, tanggal cum dividen atau cum date adalah tanggal terakhir daftar pemegang saham yang berhak atas dividen. Biasanya, pada tanggal cum date harga sebuah saham akan meningkat karena investor berlomba memborong saham demi mendapatkan 'jatah' dividen.
Baca Juga
Di sisi lain, ex date merupakan satu hari setelah hari cum date. Sebanyak apa pun seorang investor membeli saham sebuah emiten saat periode ex date, dia tetap tidak akan mendapatkan hak dividen dari perusahaan tersebut.
Selain itu, pada ex date harga saham tertentu berkemungkinan turun karena tidak ada lagi katalis positif yang mendorong harga saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), ISAT bakal membagikan dividen sebesar Rp4,99 triliun untuk tahun buku 2021 atau sebesar Rp920,14 untuk setiap sahamnya.
Pembagian dividen interim ini sejalan dengan kinerja ISAT hingga kuartal III/2021, Indosat membukukan pendapatan Rp23,06 triliun. Pendapatan tersebut tumbuh 11,96 persen dibandingkan dengan pendapatan periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp20,59 triliun.
ISAT juga mampu membalikkan kerugian di kuartal III/2020 menjadi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp5,8 triliun. Sebelumnya, pada periode sama tahun sebelumnya ISAT mencatatkan rugi bersih Rp457,5 miliar.