Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terimbas sentimen negatif aksi jual investor asing di pasar saham Indonesia..
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan IHSG berpotensi kembali tertekan setelah seminggu lalu turun sebesar 0,35 persen disertai net Sell investor asing cukup besar senilai Rp3,22 triliun.
"Pada awal minggu kedua Desember ini, ada peluang IHSG untuk kembali tertekan alias turun merujuk turunnya Indeks DJIA Jumat sebesar 0,19 persen seiring mengecewakannya data Nonfarm Payroll November 2021 yang hanya tumbuh 210,000 pekerjaan, jauh dibawah konsensus ekonom sebesar 573,000 pekerjaan ditengah cukup tajamnya penurunan tingkat pengangguran kelevel 4,2 persen, dibawah konsensus ekonom sebesar 4,5 persen,” jelasnya dalam riset harian, Senin (6/12/2021).
Selain itu, beberapa harga komoditas turun seperti batu bara, minyak mentah dan CPO, di mana harga CPO selama sepekan lalu turun 5,62 persen, membuat IHSG berpeluang kembali turun dalam perdagangan Senin ini.
Selanjutnya, terkait dengan penyebaran Corona varian Omicron, IMF siap pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, hal ini juga menekan pergerakan IHSG.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa varian baru yang dapat menyebar sangat cepat itu dapat merusak kepercayaan, sehingga IMF kemungkinan akan melihat beberapa penurunan proyeksi pertumbuhan global pada Oktober.
Baca Juga
Edwin memprediksi hari ini IHSG bergerak dalam rentang 6.485-6.580. Dia pun merekomendasikan beli saham SAMF, HRUM, PRDA, SMRA, PURA, INTP, CTRA, PRIM, ERAA, JSKY.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.