Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

30 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, 14 Calon Emiten Beraset Jumbo

Dari 30 perusahaan yang berencana IPO di BEI, empat perusahaan merupakan perusahaan aset skala kecil, 12 perusahaan aset skala menengah, dan 14 perusahaan aset skala besar.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan, hingga 2 Desember 2021, terdapat 30 perusahaan dalam daftar pipeline pencatatan saham BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari 30 perusahaan tersebut, empat perusahaan merupakan perusahaan aset skala kecil, yakni dengan nilai di bawah Rp50 miliar. Lalu, 12 perusahaan aset skala menengah, dengan aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar dan 14 perusahaan aset skala besar, dengan aset di atas Rp250 miliar.

"Hingga saat ini, perusahaan-perusahaan yang berada dalam pipeline Bursa masih relatif kondusif," kata Nyoman, Kamis (2/12/2021).

Dia melanjutkan, terkait pipeline, saat ini di sistem e-IPO terdapat empat perusahaan yang sedang dalam proses penawaran (offering) dan hari ini dalam proses penjatahan (allotment). Empat perusahaan tersebut yaitu PT Cisarua Mountain Dairy Tbk., PT Widodo Makmur Perkasa Tbk., PT Wira Global Solusi Tbk, dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk.

Apabila semua berjalan lancar, lanjutnya, maka keempat perusahaan tersebut akan dicatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021.

Di samping itu, kata Nyoman, pada sistem e-IPO juga masih ada empat perusahaan yang sedang proses penawaran (offering). Empat perusahaan tersebut yaitu PT RMK Energy Tbk., PT Avia Avian Tbk., PT OBM Drilchem Tbk., dan PT Indo Pureco Pratama Tbk.

"Sedangkan 2 perusahaan lainnya yaitu PT Adhi Commuter Properti Tbk. dan PT Dharma Polimetal Tbk. dalam proses penawaran awal (book building)," ucapnya.

Sementara hingga 2 Desember 2021, Nyoman mencatat total penggalangan dana yang berhasil dihimpun dari IPO saham, obligasi, sukuk serta rights issue sebesar Rp306,1 triliun. Penggalangan dana tersebut terdiri dari pencatatan saham sebesar Rp51,6 triliun, pencatatan obligasi dan sukuk sebesar Rp91,30 triliun, dan rights issue sebesar Rp163,18 triliun.

"Kami memperkirakan total penggalangan dana tersebut akan terus meningkat, mengingat masih ada daftar antrian perusahaan-perusahaan pada pipeline pencatatan saham, obligasi dan sukuk serta pipeline rights issue," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper