Bisnis.com, JAKARTA — Setelah mencatatkan kenaikan tajam sepanjang tahun ini, harga komoditas energi batu bara diperkirakan akan meredup tahun depan.
Terdapat beberapa faktor penekan harga batu bara, di antaranya China yang mempercepat persetujuan pembukaan tambang batu bara baru untuk mengurangi krisis energi tahun ini.
Harga komoditas energi batu bara yang diperkirakan meredup tahun depan menjadi salah satu berita pilihan Bisnisindonesia.id.
Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
1. Reli Harga Batu Bara Bakal Berakhir, Prospek Emiten Masih Cerah
Harga komoditas batu bara global berpotensi berbalik arah menuju tren pelemahan sepanjang 2022 mendatang setelah tahun ini meningkat hingga terus memecah rekor baru. Meskipun demikian, harga rata-rata masih akan cukup tinggi bagi emiten batu bara untuk mendulang untung.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor penekan harga batu bara. Pertama, China yang mempercepat persetujuan pembukaan tambang batu bara baru untuk mengurangi krisis energi tahun ini.
Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Bisnis.com, setidaknya ada 220 juta metrik ton kapasitas batu bara telah mendapat lampu hijau, sementara 120 juta ton sisanya masih belum dapat izin.
2. Akhir Tahun Berlimpah Berkah Dividen, Investor Tetap Waspada
Aksi pembagian dividen interim masih akan marak hingga akhir tahun ini oleh sejumlah emiten. Hal ini dapat dimanfaatkan investor yang ingin mendapatkan tambahan keuntungan dengan membali saham mereka. Namun, langkah tersebut harus tetap dilakukan dengan penuh perhitungan.
3. Dharma Group IPO Demi Jajaki Bisnis Kendaraan Listrik
Calon emiten komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk. melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham akhir tahun ini guna membiaya ekspansi di lini bisnis komponen kendaraan listrik tahun depan.
4. Laba Mengalir ke Kantong WIKA usai Restrukturisasi Utang
Strategi restrukturiasi utang yang dijalankan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. akhirnya berbuah hasil. Meski perusahaan masih mengalami penurunan pendapatan, namun posisi bottom line menunjukkan perbaikan pada kuartal III/2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, emiten dengan kode saham WSKT tersebut membukukan pendapatan senilai Rp7,12 triliun. Realisasi itu turun 39,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp11,74 triliun.
5. Tiga Suguhan Pindad Buat Penonton WSBK Mandalika
Banyak hal yang bisa disaksikan ajang lomba balap internasional di Pertamina Mandalika International Street Circuit. Tiga kendaraan inovasi Pindad menjadi suguhan menarik buat para penonton WSBK Mandalika.
PT Pindad (Persero) memamerkan kendaraan 4x4 Maung, MV2 dan produk inovasi teranyar yakni MotoEV, prototipe motor listrik yang dapat bermanuver di jalanan beraspal hingga medan off road pada 19-21 November 2021 dalam lomba balap internasional di Pertamina Mandalika International Street Circuit.