Bisnis.com, JAKARTA – Grup Sinarmas berkerja sama dengan perusahaan asal Dubai untuk membangun data center terbesar di Indonesia dan pengembangan Smart city.
Kedua proyek itu menggandeng perusahaan asal Abu Dhabi yang bergerak di sektor Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing yakni Group 42 (G42). Adapun eksekutor proyek adalah unit usaha Smartfren dan Sinar Mas Land yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU).
Kedua perusahaan sepakat untuk membangun pusat data berkapasitas 1.000 mega watt (MW) di Indonesia dan berkolaborasi dalam mentransformasikan BSD City menjadi smart city.
Franky Oesman Widjaja, Chairman & CEO, Sinar Mas Telecommunications & Technology mengatakan Smartfren memahami pentingnya pusat data sebagai tulang punggung perkembangan industri digital di Indonesia.
"Kami optimis, kerja sama ini akan mewujudkan pembangunan pusat data di tanah air dan menjaga kedaulatan data nasional yang sedang dilakukan Pemerintah Indonesia. Selain itu, berkembangnya pusat data ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, juga akan memacu inovasi sektor industri 4.0 di Tanah Air," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (12/11/2021).
Baca Juga
CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja pun menambahkan bila BSD City adalah proyek ambisius Sinar Mas Land dengan peluang pertumbuhan yang besar, terutama eksplorasi pengembangan masyarakat digital yang menjadi salah satu prioritas kami saat ini.
"Oleh karena itu, kami antusias terhadap kerja sama yang dilakukan dengan G42 yaitu sebuah perusahaan terdepan di bidang AI dan Cloud Computing. Kedua perusahaan memiliki visi bersama yaitu menjadi solusi industri untuk tantangan masa kini dalam menciptakan kota pintar yang lebih mudah diakses dan layak huni," ujarnya.
Melalui kemitraan dengan Group 42, Sinar Mas akan mengimplementasikan platform smart city dan smart campus berbasis AI di BSD City. Kedua grup juga akan mengembangkan layanan dan aplikasi di platform tersebut dengan menerapkan praktik terbaik dalam pemantauan keamanan, akses gedung, pembayaran, perdagangan, pendidikan, periklanan, dan kesehatan.
Hal ini didukung dengan akan hadirnya pusat data 1.000 megawatt (MW). Pembangunan infrastruktur pusat data di dalam negeri yang memadai menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan. Pasalnya pusat data yang berada di dalam negeri akan memberi kemampuan untuk akses data yang lebih mudah, cepat dan aman dan akan melengkapi serta memperkuat ekosistem digital. Ini mendukung pengembangan ekonomi digital yang sangat pesat serta menciptakan lapangan kerja yang besar dibidang digitalisasi dan industri 4.0.
Peng Xiao Group CEO G42 mengaku senang dapat bermitra dengan Sinar Mas dalam project yang akan berdampak besar terhadap perkembangan Indonesia. Pihaknya akan menggunakan keahlian di bidang AI dan Cloud Computing bagi Sinar Mas Land dalam membuat keputusan, efisiensi serta mendorong inovasi guna mengubah BSD City menjadi smart city di masa depan. Selain juga pembangunan data center bersama dengan Smartfren.
Asal tahu saja, G42 adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan solusi industri berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di berbagai sektor bisnis seperti smart city, kesehatan, geospasial, penerbangan, energi dan layanan keuangan serta menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam transformasi digital di wilayah Uni Emirat Arab (UEA) dan Timur Tengah.
G42 telah bekerja dengan perusahaan terkemuka dunia untuk menciptakan kemitraan strategis dan investasi dalam transformasi digital. Proyek terbaru perusahaan tersebut adalah penggabungan 12 pusat data atau data center di bawah joint venture bersama Etisalat Group dalam menyediakan data center terbesar di UEA dan saat ini masih dalam proses pembangunan.