Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik 1,8 Persen, Saham BBRI, BBCA, UNTR Jadi Favorit Asing

Indeks ditutup di level puncaknya hari ini seiring dengan derasnya aliran dana investor asing.
Karyawan menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (4/10/2021) seiring dengan aksi beli investor asing.

Pada akhir sesi II, IHSG naik 1,83 persen atau 113,84 poin menjadi 6.342,68. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.234,79-6.342,68, yang artinya indeks ditutup di level puncak.

Terpantau 317 saham naik, 202 saham turun, dan 143 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp17,19 triliun, dengan aksi beli bersih investor asing Rp1,85 triliun.

Sejumlah saham yang diborong investor asing ialah BBRI dengan net buy Rp583,3 miliar, BBCA Rp218,4 miliar, UNTR Rp198,8 miliar, BMRI Rp142 miliar, dan BBNI Rp108,9 miliar.

Mino, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, menyampaikan IHSG melesat pada hari ini setelah Jumat kemarin terkena aksi profit taking.

Pada akhir perdagangan Jumat (1/10/2021), IHSG ditutup melemah 0,92 persen atau 58,10 poin ke level 6.228,85. Sepanjang hari indeks bergerak pada rentang 6.202,91-6.272,07.

Dari sentimen domestik, sambung Mino, investor memantau penurunan kasus Covid-19, sehingga menumbuhkan rasa optimistis terhadap prospek perekonomian Indonesia.

"Perkembangan Covid-19 dimana penambahan kasus turun di bawah 2.000 kasus, kasus aktif di bawah 40.000 kasus, vaksinasi sudah 45 persen dosis 1, ini diprediksi memacu pertumbuhan ekonomi dan positif untuk indeks kita," paparnya dalam youtube IDXChannel, Senin (4/10/2021).

Dari sentimen eksternal, IHSG mendapat imbas positif penguatan Wall Street dan Bursa Asia. Di sisi lain, sejumlah harga komoditas naik, seperti batu bara ke US$218 per ton, sehingga menjadi tambahan sentimen positif bagi pasar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper