Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilarmas Sekuritas: IHSG Bisa Melemah, Cermati MLPT, BULL & IPTV

Selain simposium Jackson Hole oleh The Fed yang dijadwalkan pada Kamis waktu setempat, pelaku pasar khususnya global juga terus mencermati kebijakan pemerintah China.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung melemah terbatas pada perdagangan hari ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas pada level 6.040 – 6.138.

“Hati hati dan cermati pergerakan pasar menjelang pertemuan The Fed dengan para bankir di simposium Jackson Hole,” kata dia dalam riset harian, Kamis (26/8/2021).

Kemarin (25/8/2021), IHSG ditutup menguat 0,39 persen ke level 6.113,24 pada perdagangan hari ini. Tercatat investor asing melakukan aksi beli hingga Rp586,83 miliar.  Pilarmas merekomendasikan investor untuk mencermati saham MLPT dengan support dan resisten 3.580-4.550, saham BULL pada 246-290, dan saham IPTV 238-270.

Selain simposium Jackson Hole oleh The Fed yang dijadwalkan pada Kamis waktu setempat, pelaku pasar khususnya global juga terus mencermati kebijakan pemerintah China.

Nico menjelaskan, pemerintah China telah memberikan isyarat akan lebih banyak regulasi kedepannya, meskipun telah banyak pihak yang mengatakan bahwa tindakan China harus hati hati, khususnya terkait dengan perubahan peraturan agar tidak terlalu cepat karena pelemahan ekonomi tengah terjadi di China lebih cepat dari yang diperkirakan.

“Apalagi dengan kehadiran varian Covid baru, justru membuat China seharusnya lebih khawatir terkait dengan prospek pertumbuhan,” jelas dia.  

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper