Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih terlihat lebih besar pada perdagangan Kamis (12/8/2021).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG pada esok hari berpotensi berada dalam tekanan melanjutkan pelemahan indeks pada awal pekan ini.
William menjelaskan, pergerakan IHSG masih menunjukkan pola tekanan terbatas. Minimnya sentimen serta perlambatan roda perekonomian yang masih terjadi menurutnya menjadi tantangan tersendiri bagi emiten yang berada dalam pasar modal.
Oleh sebab itu, lanjut dia, belum terlihat pemicu yang dapat mendorong kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
“Selain itu fluktuatif harga komoditas dan nilai tukar rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG sehingga IHSG masih berpotensi berada dalam tekanan,” paparnya dalam publikasi riset, dikutip Rabu (11/8/2021).
Secara teknikal, IHSG akan bergerak di rentang konsolidasi di level 6.001 — 6.202.
Baca Juga
Adapun, saham pilihan menurutnya yakni ITMG, BBCA, JSMR, BBNI, ASII, SMGR, KLBF, dan AKRA.
Pada penutupan perdagangan hari ini Selasa (10/8/2021), IHSG ditutup terkoreksi dengan pelemahan 0,64 persen atau 39,05 poin ke level 6.088,41. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.042,48-6.147,77.
Data menunjukkan sebanyak 190 saham bergerak di zona hijau, 314 saham menurun, sedangkan 239 saham tidak berubah dari harga penutupan sehari sebelumnya.
Total transaksi pada Selasa (10/8/2021) tercatat senilai Rp12,62 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp14,87 miliar dengan pembelian terbanyak pada saham ASII sebanyak Rp69,4 miliar dan BBCA sebesar Rp46,6 miliar