Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang SAP Express (SAPX) Meningkat Signifikan, Ini Penjelasan Manejemen

Total kewajiban SAPX pada 30 Juni 2021 sebesar Rp89,52 miliar mengalami kenaikan sebesar 24 persen dari total kewajiban pada 31 Desember 2020 sebesar Rp72,43 miliar.
Presiden Direktur PT Satria Antaran Prima Tbk Budiyanto Darmastono (tengah), Presiden Komisaris Nency Christanti (kanan), dan Komisaris Independen Prili Budi Pasravita saat pembukaan perdagangan saham dan pencatatan saham PT SAP, di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Satria Antaran Prima Tbk Budiyanto Darmastono (tengah), Presiden Komisaris Nency Christanti (kanan), dan Komisaris Independen Prili Budi Pasravita saat pembukaan perdagangan saham dan pencatatan saham PT SAP, di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Liabilitas dan total aset emiten last mile delivery PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) meningkat cukup signifikan sepanjang semester pertama 2021. Perseroan tengah mempersiapkan investasi jangka pendek memperkuat layanannya.

Presiden Direktur Satria Antaran Prima Budiyanto Darmastono menuturkan total aset perseroan pada 30 Juni 2021 sebesar Rp229,81 miliar naik sebesar 9 persen dari total aset perseroan pada tanggal 3l Desember 2020 sebesar Rp210,41 miliar.

"Kenaikan pada aset disebabkan oleh investasi jangka-pendek, peningkatan persediaan barang karena proyek ISS, peningkatan beban dibayar dimuka dan uang muka terutama karena penambahan biaya sewa kenaikan pajak dibayar dimuka dikarenakan PPN masukan, kenaikan aset lain-lain diperoleh dari kenaikan uang muka pembelian aset," katanya Selasa (3/8/2021).

Sedangkan untuk penurunan aset disebabkan adanya pencairan deposito dan depresiasi atas aset tetap.

Pajak dibayar di muka meningkat 933 persen menjadi Rp386 miliar dari Rp374,53 miliar, posisi persediaan perseroan meningkat menjadi Rp1,86 miliar naik 158 persen dari Rp723,57 juta

Di sisi lain, total kewajiban perseroan pada 30 Juni 2021 sebesar Rp89,52 miliar mengalami kenaikan sebesar 24 persen dari total kewajiban pada 31 Desember 2020 sebesar Rp72,43 miliar.

"Kenaikan kewajiban karena utang lain-lain pihak ketiga pembayaran uang muka oleh pelanggan dan adanya pembagian dividen. Sedangkan untuk penurunan nilai kewajiban karena pembayaran utang usaha, utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun dan pelunasan utang bank," jelasnya.

Kenaikan liabilitas SAPX terjadi pada utang usaha pihak ketiga menjadi Rp26,09 miliar naik 63 persen dari Rp15,96 miliar, serta uang muka pelanggan meningkat 30 persen menjadi Rp1,85 miliar dari Rp1,42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper