Seiring dengan melonjaknya kebutuhan plastik di tengah masa pandemi Covid-19 ini, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) juga mengalami peningkatan permintaan produk petrokimia di dalam negeri.
Kebutuhan plastik yang tinggi dikarenakan masifnya kebutuhan terhadap bahan baku alat pelindung diri (APD), mulai dari kacamata medis, masker wajah, hingga kebutuhan lainnya.
Selain itu, kebutuhan plastik banyak datang dari sektor konsumen untuk mengemas barang yang dijual secara online dan dikirim menggunakan ekspedisi.
Robin Wahyudi Handoko selaku Direktur Lotte Chemical Titan, menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 ini membuat produk plastik menjadi lebih friendly, karena banyak dibutuhkan.
Tentu saja hal ini memberikan dampak positif bagi Lotte, yang terbukti dari meningkatnya permintaan produk petrokimia ke Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan FPNI di kuartal I 2021, penjualan ke dalam negeri year-on-year (yoy) tumbuh sebesar 50 persen, dari nilai sebelumnya di kuartal I 2020 senilai $64,93 juta menjadi $97,40 juta di tahun ini.
Robin menambahkan bahwa perusahaan akan terus berusaha untuk memanfaatkan kesempatan ini, ditambah dengan kebutuhan plastik yang terus naik untuk keperluan medis maupun e-commerce.
Peluang yang besar bagi Lotte Chemical Titan ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin dengan memproduksi barang yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar. Bahkan, Lotte Chemical Titan memproyeksikan pertumbuhan volume penjualan ke domestik atau dalam negeri akan meningkat 5 persen year-on-year (yoy) tahun ini.
Tahun 2020 lalu, FPNI membukukan peningkatan volume penjualan yang cukup signifikan, yang tumbuh 11 persen yoy dari tahun 2019 sebanyak 307 kiloton (KT) menjadi 340 KT.
Sementara itu, selama pandemi yang sudah berlanjut sejak Maret 2020 ini, perusahaan dapat mempertahankan volume penjualan. Hal tersebut disebabkan penjualan domestik yang stabil dan ekspor yang meningkat dua kali lipat.
Selanjutnya, FPNI tahun ini akan fokus menggarap pasar domestik, karena diperkirakan demand luar negeri tidak akan seperti tahun lalu dan pasar domestik diperkirakan akan berkontribusi sebesar 76 persen bagi penjualan FPNI.
Di sisi lain, manajemen FPNI menetapkan beberapa strategi, yaitu mengaplikasikan penguatan area bisnis utama dan juga menguatkan area bisnis terkait, mengembangkan human resources, memberikan dan menyediakan produk terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan, serta menjadikan produk FPNI menjadi produk premium di dunia.
Di sisi lain, dampak terkait dari dilakukannya likuidasi anak usaha adalah perseroan menjadi lebih ramping dan mampu menekan beban pajak. Selain itu, pada tahun ini, FPNI juga menyatakan bahwa tidak memiliki rencana corporate action.