Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Masih Tertahan di Zona Merah, Investor Asing Borong Saham Perbankan

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 14.05 WIB IHSG terpantau melemah 0,61 persen atau 37,49 poin ke level 6.054,12. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak dalam kisaran 6.044,14-6.103,86.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah pada perdagangan sesi II di akhir pekan, Jumat (4/6/2021), memutus reli tren positif perdagangan minggu ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 14.05 WIB IHSG terpantau melemah 0,61 persen atau 37,49 poin ke level 6.054,12. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak dalam kisaran 6.044,14-6.103,86.

Tercatat, sebanyak 211 saham menguat, 295 saham melemah dan 135 saham tiigak berubah. Hingga siang ini telah dibukukan total transaksi sebesar Rp7,5 triliun, dengan aksi beli bersih atau net buy investor asing senilai Rp256,52 miliar.

Investor asing terpantau masih mengincar saham-saham perbankan di antaranya saham BBRI dengan net buy Rp154,4 miliar, BBCA senilai Rp34,7 miliar, dan BMRI sebesar Rp25,4 miliar. Investor asing juga terlihat mengincar saham TRLKM dengan net buy Rp41,8 miliar.

Di sisi lain, saham PGAS paling banyak dijual investor asing dengan net sell sebesar Rp32,4 miliar, disusul TOWR sebessar Rp21,4 miliar dan INKP sebesar Rp16,1 miliar.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan setelah IHSG selama 6 hari berturut-turut menguat sebesar 327.88 poin atau naik 5,57 persen, sepertinya akan terjadi aksi profit taking dari para investor. 

"Nampaknya mesin IHSG mulai kepanasan sehingga perlu cooling down alias ada peluang IHSG terkena profit taking dalam perdagangan Jumat ini seiring jatuhnya indeks DJIA sebesar 0,07 persen," ujarnya dalam riset harian Jumat (4/6/2021). 

Selain itu, penurunan ini disertai cukup tajamnya kejatuhan harga beberapa komoditas seperti emas turun 2,01 persen, batu bara turun 1,23 persen, nikel turun 1,54 persen serta timah turun 2,39 persen. 

Dengan demikian, investor perlu berhati-hati ada tekanan jual terhadap saham berbasis komoditas di tengah semakin bertambahnya emiten alias perusahaan yang membukukan penurunan keuntungan, atau menderita kerugian bahkan emiten yang menunda alias mengemplang utang-utangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper