Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terpantau stabil di dekat level tertinggi dalam empat bulan seiring dengan sikap investor yang mencerna hasil pertemuan bulanan The Fed. Pertemuan tersebut membahas kemungkinan pengurangan program pembelian obligasi AS
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (20/5/2021), harga emas di pasar Spot naik tipis 0,08 persen di level US$1.871,18 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Comex terkoreksi 0,49 persen pada posisi US$1.872,30 per troy ounce.
Harga emas masih berada di dekat level tertinggi selama tiga bulan, yakni US$1.875,10 per troy ounce yang dicetak pada Selasa (18/5/2021).
Berdasarkan kutipan hasil pertemuan The Fed, sejumlah peserta menyarankan untuk membahas penyesuaian program pembelian aset yang dilakukan oleh bank sentral AS. Hal ini dinilai patut dibahas pada pertemuan-pertemuan selanjutnya apabila laju pemulihan ekonomi terus menunjukkan tren positif.
Menyusul hasil rapat tersebut, imbal hasil obligasi AS atau US Treasury dan dolar AS mencatat kenaikan. Pada konferensi pers, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan terkait upaya tapering.
Adapun potensi kenaikan inflasi dan lonjakan penyebaran virus corona di beberapa negara Kembali meningkatkan minat investor terhadap aset emas sebagai safe haven. Emas juga umumnya dijadikan sebagai aset untuk lindung nilai (hedging) terhadap kenaikan inflasi.
Baca Juga
Penguatan harga yang belakangan terjadi juga ditopang oleh mulai masuknya dana ke exchange traded funds (ETF) berbasis emas. Hal ini semakin sentimen positif bagi investor untuk Kembali ke aset safe haven.
Meski para pejabat di AS mengindikasikan untuk tetap mempertahankan kebijakan akomodatif selama beberapa waktu, sinyal sekecil apapun yang mengarah pada pengurangan paket stimulus dapat membebani outlook harga emas.