Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Penurunan Transaksi Efek dari BPJS-TK Berimbas ke Transaksi di Pasar Saham

BPJS-TK dianggap sebagai leader atau mercusuar bagi institusi-institusi domestik tersebut. Sehingga pasang-surutnya aktivitas BPJS-TK akan mempengaruhi tindakan institusi-institusi tersebut.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia menilai penurunan transaksi efek oleh BPJS Ketenagakerjaan (BPJS-TK) cukup berpengaruh terhadap aktivitas transaksi investor khususnya institusi domestik.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo, bahwa penurunan transaksi saham oleh BPJS Ketenagakerjaan cenderung memengaruhi transaksi institusi dengan bisnis sejenis seperti Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) maupun dana pensiun.

“BPJS-TK dianggap sebagai leader atau mercusuar bagi institusi-institusi domestik tersebut. Sehingga pasang-surutnya aktivitas BPJS-TK akan mempengaruhi tindakan institusi-institusi tersebut,” kata Laksono, Jumat (23/4/2021).

Kendati transaksi harian di bursa cenderung berkurang akhir-akhir ini, yang juga disebabkan oleh sentimen global, Laksono menyebutkan tidak ada pemantauan khusus dari BEI terkait keputusan investasi BPJS-TK.

Dia mengingatkan bahwa bursa sebagai operator pasar tidak berhak memengaruhi keputusan dan tindakan investasi yang dilakukan oleh investor.

Adapun, BPJS-TK akan melakukan realokasi penempatan investasi. Direktur Utama BPJS-TK Anggoro Eko Cahyo mengatakan realokasi juga dilakukan guna memperbaiki posisi unrealized loss atau kerugian secara buku yang dialami perusahaan hingga saat ini.

Dia menuturkan porsi investasi di instrumen berisiko seperti saham dan reksa dana bakal dikurangi, dan sebaliknya, investasi di instrumen pendapatan tetap seperti obligasi bakal ditambah.

Selain itu, BPJS-TK juga berencana mengalokasikan investasi saham mereka ke Indonesia Investment Authority (INA), lembaga pengelola investasi milik Pemerintah Indonesia.

Namun, Anggoro menggarisbawahi bahwa bukan berarti pihaknya bakal melakukan aksi panic selling saham-saham yang telah mereka miliki.

“Cara realokasi bisa dilakukan dengan tidak menambah anggaran untuk membeli saham, sedangkan porsi untuk obligasi ditambah. Itu juga akan jadi realokasi, jadi bukan berarti sudah pasti [saham yang ada] dijual,” tutur Anggoro.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup naik 0,38 persen menjadi 6.016,86 pada akhir perdagangan Jumat (23/4/2021). Sejak awal tahun, indeks tumbuh 0,63 persen dengan kapitalisasi pasar Rp7.146,30 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper