Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terhalang Pandemi, Volume OB Darma Henwa (DEWA) Tetap Naik pada Oktober 2020

Volume Overburden Removal (OB) PT Darma Henwa Tbk. tercatat naik 7,59 persen pada Oktober 2020.
Seorang pekerja berjalan di atas tumpukan batu bara di Indonesia./Bloomberg-Dadang Tri
Seorang pekerja berjalan di atas tumpukan batu bara di Indonesia./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor pertambangan, PT Darma Henwa Tbk., mencatatkan volume pengupasan lapisan atau Overburden Removal (OB) sebesar 9,39 juta bcm pada Oktober 2020.

Berdasarkan laporan kinerja operasional perseroan, realisasi itu berhasil naik sebesar 7,59 persen dibandingkan dengan pencapaian OB pada bulan sebelumnya sebesar 8,73 juta bcm.

Adapun, kontribusi terbesar volume OB Perseroan berasal dari proyek batu bara Bengalon, diikuti tambang Satui, dan tambang Asam-asam di Kalimantan Selatan.

Dengan demikian, kinerja OB dari emiten berkode saham DEWA itu sepanjang 10 bulan pertama tahun ini sebesar 95,42 juta bcm, turun 0,72 persen daripada realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 96,1 juta bcm.

Sementara itu, kinerja pengiriman batu bara DEWA pada Oktober 2020 juga naik 6,23 persen menjadi 1,46 juta ton, dibandingkan dengan realisasi September 2020, yang sebesar 1,37 juta ton.

Tidak seperti kinerja OB, DEWA mampu mencatatkan kenaikan kinerja pengiriman batu bara pada periode 10 bulan pertama 2020 menjadi sebesar 14,23 juta ton, naik 7,63 persen daripada 13,22 juta ton periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi mengatakan bahwa selama Oktober 2020, tantangan logistik dan keterlambatan pengiriman suku cadang karena pandemi Covid-19 dikombinasikan dengan penundaan cuaca penjemputan atau curah hujan telah menghambat operasi DEWA. 

“Namun, DEWA mampu memperkuat volume produksi overburden dan pengiriman batu bara melalui perencanaan tambang yang cermat untuk menurunkan jarak angkut, meningkatkan efisiensi, dan menggunakan stripping ratio yang lebih rendah,” tuturnya seperti dikutip Bisnis dari keterangan resmi, Minggu (29/11/2020).

Adapun, stripping ratio perseroan pada Oktober 2020, berada pada kisaran 9,22 untuk tambang Bengalon, 1,84 untuk tambang Asam-asam, dan 12,47 untuk tambang Satui.

Di sisi lain, Mukson menjelaskan perseroan tengah mengembangkan kantor, bengkel, dan pusat pembangunan kembali di Balikpapan yang diharapkan dapat beroperasi pada awal 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper