Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank BRI (BBRI) Paling Dilepas Asing, IHSG di Zona Hijau

Hingga sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG menguat 0,12 persen atau 5,95 poin menjadi 5.085,08. Sepanjang hari, IHSG bergerak di rentang 5.079,62 - 5.111,46.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (15/7/2020), kendati mengalami penurunan sejak awal perdagangan.

Hingga sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG menguat 0,12 persen atau 5,95 poin menjadi 5.085,08. Sepanjang hari, IHSG bergerak di rentang 5.079,62 - 5.111,46.

Terpantau 202 saham menguat, 182 saham koreksi, dan 156 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp4,04 triliun.

Sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mendarat di zona hijau pada akhir perdagangan, Selasa (14/7/2020). Kemarin, IHSG parkir di level 5.079,12 dengan kenaikan 14,67 poin atau 0,29 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Investor asing mencatatkan net sell Rp221,04 miliar. Kemarin, net sell asing mencapai Rp160 miliar.

Saham dua bank BUMN ramai-ramai dilego oleh investor asing. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi saham terbanyak yang dijual investor asing dengan net foreign sell Rp121,5 miliar.

Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan nilai jual bersih Rp37,3 miliar. Selanjutnya, saham emiten Grup Sinar Mas, yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengalami net sell Rp23 miliar.

Di posisi keempat, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatlan net foreign sell senilai Rp18,3 miliar.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 14,67 poin ke level 5.079 penutupan Selasa (14/7/2020). Emiten produsen semen dan obat menjadi pendorong penguatan indeks.

Kendati demikian, Lanjar menyoroti IHSG bergerak berat sejak awal sesi perdagangan. Investor dinilai menunggu isyarat positif dari data neraca perdagangan beserta aktivitas ekspor dan impor serta indeks keyakinann bisnis Juni 2020.

Dia menjelaskan bahwa IHSG bergerak dalam pola wedges dengan pergerakan menguat pada tren positif dalam jangka menengah. Indikator Stokastik yang bergerak terkonsolidasi setelah terjatuh di area overbought, tetapi sinyal RSI masih berpeluang menguat secara momentum.

“Kami perkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan support resistan 5.050-5.135,” ujarnya melalui riset harian yang dikutip Rabu (15/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper