Bisnis.com, JAKARTA - Dua saham emiten BUMN yang akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (19/6/2020) kompak mengalami net sell asing. Kedua emiten itu adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Emiten bersandi saham TLKM dan SMGR tersebut akan melakukan RUPS Tahunan pada pukul 14.00 WIB nanti. Sejumlah agenda yang ditunggu di antaranya pembagian dividen dan pergantian jajaran direksi serta komisaris, sesuai keputusan negara sebagai pemegang saham utama.
Telkom (TLKM) mengalami aksi jual-beli yang pesat dari investor asing. Setelah menjadi top net foreign buy pada awal perdagangan, TLKM berbalik menjadi top net foreign sell.
Awal perdagangan, saham Telkom menjadi yang paling laris diborong oleh investor asing, dengan pembelian sebanyak Rp10,9 miliar. Hasil ini juga membawa saham TLKM naik 0,91 persen ke Rp3.300.
Namun, pada pukul 10.13 WIB, saham TLKM berbalik melemah 0,91 persen menjadi Rp3.250. Investor asing pun berbalik melakukan net sell Rp28,1 miliar. Bahkan, TLKM menjadi saham yang paling banyak dibuang asing.
Hingga penutupan sesi I, net sell saham Telkom mencapai Rp56,5 miliar. Sahamnya terkoreksi 0,3 persen menjadi Rp3.270.
Sementara itu, net sell saham Semen Indonesia cenderung tipis Rp8,5 miliar. Namun, sahamnya berhasil menguat 2,68 persen menuju Rp9.575. Sepanjang hari ini, harga bergerak di rentanhg Rp9.450 - Rp9.675.
PROYEKSI RUPS
Dikutip dari pengumuman pemanggilan RUPST tahun buku 2019 yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, Telkom akan menggelar RUPST pada Jumat (19/6/2020) di Auditorium Telkom Landmark Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pukul 14.00 WIB.
Rapat juga akan dilaksanakan menggunakan fasilitas e-proxy meski tetap dilakukan dengan pertemuan fisik dengan menerapkan protokol kesehatan.
Lebih lanjut, perseroan menyebutkan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST tersebut adalah mereka yang tercatat sebagai pemegang saham hingga penutupan pasar Rabu (27/5/2020).
Dalam mata acara rapat tersebut, perseroan akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk menetapkan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2019.
Sebagai informasi, pada tahun lalu, Telkom memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp16,23 triliun. Angka tersebut setara dengan 90 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2018 sebesar Rp18,03 triliun.
Adapun, emiten yang tercatat dalam indeks IDX High Dividend 20 tersebut mencatatkan laba bersih Rp18,66 triliun pada tahun 2019. Torehan tersebut tumbuh 3,5 persen dari capaian periode tahun sebelumnya.
Walhasil, jika perseroan konsisten membagikan rasio pembayaran dividen sebesar 90 persen pada tahun ini, maka kemungkinan perseroan akan membagikan dividen tunai sekitar Rp16,8 triliun atau setara Rp169 per lembar saham.
Satu lagi mata acara yang menjadi pusat perhatian publik adalah perubahan susunan pengurus perseroan.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Co-founder dan Presiden Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid diperkirakan bakal masuk jajaran direksi emiten pelat merah tersebut.
Dikutip dari Tempo.co, sejumlah sumber menyebutkan, Fajrin telah mengikuti assesment untuk menjadi direktur perusahaan milik negara itu.
“Hasilnya bagus sekali,” kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, dengan alasan Telkom adalah perusahaan terbuka.
Saat dihubungi, Fajrin menolak berkomentar dengan penegasan bahwa dirinya masih aktif sebagai Presiden Bukalapak.
Sementara itu, SMGR membukukan laba bersih Rp2,39 triliun pada 2019. Nilai itu turun dari Rp3,07 triliun periode 31 Desember 2018.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, SMGR konsisten membagikan dividen dengan dividend payout ratio (DPR) 40 persen dalam dua tahun terakhir.
Untuk tahun buku 2017, SMGR mengantongi laba bersih Rp1,62 triliun. Dari situ, perseroan memutuskan membagikan Rp805,678 miliar sebagai dividen atau setara dengan 40 persen dari total laba bersih 2017.
Dengan demikian, setiap pemegang saham saat itu menerima Rp135,83 per lembar. Pembayaran dividen dilakukan pada 30 Mei 2018.
Selanjutnya, perseroan membagikan dividen Rp1,23 triliun untuk kinerja tahun buku 2018. Jumlah itu setara dengan 40 persen dari laba bersih Rp3,07 triliun periode 2018.
Total dividend per share (DPS) yang diterima oleh pemegang saham saat itu Rp207,64 per lembar. Pembayaran dilakukan pada 21 Juni 2019.
Dari jajaran manajemen, saat ini SMGR memiliki tujuh orang direksi. Sebanyak lima orang direksi diangkat sejak rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 15 September 2017 dengan masa jabatan hingga 2022.
Sisanya, satu orang direksi diangkat dalam RUPST 30 April 2018 dengan masa jabatan sampai 2023 dan satu orang diangkat dalam RUPST 22 Mei 2019 dengan masa jabatan hingga 2024.