Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lockdown Dilonggarkan, Harga Emas Merosot

Harga emas kini bertengger di level US$1.700 per troy ounce
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas merosot ke level terendah dalam dua pekan terakhir menyusul rencana pelonggaran kebijakan lockdown di berbagai negara. Pelonggaran itu menjadi sinyal perekonomian akan kembali bergulir.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 turun 0,55 persen ke posisi US$1.718,8 per troy ounce pada pukul 15.50 WIB. Posisi tersebut merupakan level terendah sejak 15 Mei 2020 yang mencapai US$1.756 per troy ounce.

Harga emas jatuh karena optimisme pelaku pasar terhadap pembukaan kembali perekonomian global. Penurunan harga emas juga sudah terjadi kemarin yang mana turun 1,3 persen ke level US$1.707,10 per troy ounce.

Monex Investindo Futures menilai, prospek emas tetap positif kendati harganya mengendur. Selama terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi, emas sebagai aset aman akan tetap diburu.

Celah ketidakpastian masih terbuka karena kisruh Amerika Serikat dengan China belum usai. Terlebih, rencana penerbitan undang-undang kemanan nasional memicu polemik di Hong Kong, wilayah yang masuk administrasi khusus di China.

Tim analis Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya menuliskan Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang bekerja untuk memberikan respon yang kuat terhadap undang-undang keamanan nasional Tiongkok, yang direncanakan untuk Hong Kong dan akan diumumkan sebelum akhir pekan.

"Lembaga legislatif Hong Kong saat ini sedang dijaga oleh polisi anti huru hara, ketika diperkirakan akan terjadi aksi demonstrasi pada hari Rabu terhadap Rancangan Undang-Undang," paparnya, Rabu (27/5/2020).

Secara teknikal, harga emas berpeluang naik menguji resisten $1721 - 1730 bila minat beli aset logam mulia berlanjut dan harga bertahan di atas level $1708. Sebaliknya, turun di bawah level tersebut, harga emas berpeluang menguji support $1692 - $1700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper