Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas naik tajam dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun pada perdagangan pagi ini, Selasa (14/4/2020), di tengah kekhawatiran pandemi virus Corona (Covid-19) akan memiliki efek yang menghancurkan pada ekonomi global.
Berdasarkan data Bloomberg, kontrak berjangka emas menguat 1,1 persen ke level US$1.779,90 per troy ounce di bursa Comex, level tertinggi sejak Oktober 2012, dan diperdagangkan di level US$1.778,50 pukul 10.00 pagi waktu Singapura.
Pamor untuk aset safe haven ini telah melonjak ketika pandemi Covid-19 membawa ekonomi negara-negara di dunia ke jurang resesi sekaligus mendorong bank-bank sentral dan pemerintah untuk meluncurkan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Harga emas makin cemerlang bahkan ketika laju infeksi virus corona dikabarkan melambat di sejumlah negara yang paling terpukul, sebagian di antaranya telah menggeser fokus ke arah bagaimana lockdown dapat diredakan.
Sejak terperangkap dalam gelombang aksi jual yang melanda pasar ekuitas bulan lalu, emas namun mampu mencatat pemulihan yang kuat.
Kontrak berjangka emas kini menghampiri level US$1.800 per troy ounce setelah diperdagangkan di kisaran level US$1.400 kurang dari empat pekan lalu.
Baca Juga
Sementara itu, emas yang diperdagangkan di bursa Comex New York telah naik 17 persen tahun ini, kurang dari 10 persen di bawah rekor yang ditetapkan pada 2011.
Bank-bank termasuk UBS Group AG telah meningkatkan target harga untuk logam mulia tersebut, dengan mengacu pada pelonggaran kebijakan moneter, dukungan stimulus lain, dan suku bunga riil yang lebih rendah akan mendukung kenaikannya.
Ketika musim laporan keuangan korporasi dimulai dengan pekan ini, investor akan mencermati seberapa buruk dampak virus corona terhadap laba perusahaan dan bagaimana kuartal ini akan terbentuk.
Di sisi lain, kepemilikan di seluruh dunia untuk ETF berbasis emas telah membengkak ke rekornya dalam peningkatan permintaan. Pada Senin (13/4/2020), volume SPDR Gold Shares melonjak di atas 1.000 ton untuk mencapai tertinggi sejak pertengahan 2013.