Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Cetak Cekor, Ini 8 Faktor Penyebabnya

Baik estimasi maupun data riil PDB suatu negara bisa mempengaruhi harga emas, terutama adalah PDB negara-negara yang punya pengaruh secara global, seperti AS, China, Jepang, dan Jerman.

Non-Farm Payroll dan FOMC (Federal Open Markets Committee)

PDB adalah nilai uang semua barang jadi dan jasa yang diproduksi di suatu negara yang secara luas mengukur aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Baik estimasi maupun data riil PDB suatu negara bisa mempengaruhi harga emas, terutama adalah PDB negara-negara yang punya pengaruh secara global, seperti AS, China, Jepang, dan Jerman.

Di AS pada khususnya, harga emas mencerminkan kondisi sebenarnya dari kesehatan ekonomi AS. Ketika harga emas tinggi, ini menandakan ekonomi tidak sehat, karena investor cenderung membeli emas sebagai perlindungan dari krisis ekonomi atau inflasi.

Harga emas yang rendah berarti ekonomi sedang sehat, karena investor cenderung lebih tertarik pada instrument lain seperti saham, obligasi, atau investasi real estat yang lebih menguntungkan.

Harga emas mencerminkan kepercayaan pedagang komoditas. Jika mereka berpikir ekonomi sedang berkinerja buruk, mereka akan membeli lebih banyak emas. Di sisi lain, jika mereka berpikir ekonomi berjalan baik, mereka akan mengurangi pembelian emas.

Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah parameter yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household). Indeks ini dipakai untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara, dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya.

Sementara itu, untuk memperkirakan nilai IHK pada masa depan, ekonom menggunakan indeks harga produsen, yaitu harga rata-rata bahan mentah yang dibutuhkan produsen untuk membuat produknya.

Dilansir dari Sunshineprofits, emas sering dipandang sebagai lindung nilai inflasi yang melindungi investor terhadap hilangnya daya beli. Dalam konteks ini, harga nominal emas sering disesuaikan dengan IHK untuk menunjukkan bahwa logam kuning mempertahankan nilai dalam jangka panjang.

Meskipun emas adalah lindung nilai inflasi dalam jangka panjang, efektivitas logam kuning tersebut agak kontroversial untuk jangka pendek dan menengah.

Contoh terbaik adalah periode “jangka menengah” sepanjang tahun 1980 hingga 2001, ketika rasio harga emas yang disesuaikan dengan CPI turun lebih dari 80 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper