Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Dibatasi, Golden Enery Mines (GEMS) Tempuh Efisiensi

Efisiensi berasal dar penghematan biaya produksi tambang, hauling,dan lain-lain.
Foto aerial kawasan bekas tambang batu bara yang terbengkalai di Desa Suo-suo, Sumay, Tebo, Jambi, Kamis (30/1/2020). Tambang yang dibuka sejak lebih sepuluh tahun lalu oleh beberapa perusahaan swasta itu kini terbengkalai. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/
Foto aerial kawasan bekas tambang batu bara yang terbengkalai di Desa Suo-suo, Sumay, Tebo, Jambi, Kamis (30/1/2020). Tambang yang dibuka sejak lebih sepuluh tahun lalu oleh beberapa perusahaan swasta itu kini terbengkalai. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk. berencana melakukan efisiensi biaya produksi di tengah kebijakan pembatasan produksi batu bara oleh pemerintah. 

Presiden Direktur Golden Energy Mines Bonafasius mengatakan perseroan akan mengoptimalkan volume produksi yang ditetapkan pemerintah. Dia menambahkan, perseroan akan memperkecil jarak pembuangan overburden removal (OB) dari 2 km menjadi 1,8 km dan mengurangi stripping ratio.

“Kami akan ada efisiensi dari biaya produksi tambang, hauling, dan biaya-biaya lainnya, ini untuk menopang kinerja” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (4/2/2020).

Untuk diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatasi produksi batu bara dalam negeri menjadi sebesar 550 juta ton pada tahun ini. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan target produksi pada 2019 sebesar 489 juta ton.

Namun, realisasi produksi batu bara domestik pada 2019 melesat jauh di atas target yaitu 610 juta ton atau 124,74 persen dari target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Hal itu membuat Kementerian ESDM mengatur produksi batu bara dalam negeri lebih ketat.

Bonafasius mendukung penuh upaya pemerintah untuk membatasi produksi karena akan mempengaruhi pergerakan harga batu bara lebih tinggi di tengah tren pelemahan harga yang terjadi saat ini.

Sepanjang, 2020, emiten bersandi GEMS itu menargetkan produksi 29 juta ton, turun dibandingkan dengan realisasi pada 2019 sebesar 30 juta ton. Sementara itu, cadangan batu bara yang dimiliki GEMS mencapai sekitar 1 miliar ton, tersebar di Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper