Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Harapan Mantan Komut Garuda (GIAA) untuk Manajemen Baru

Emiten berkode saham GIAA itu didorong untuk perbesar porsi pendapatan di luar dari penjualan tiket.
Deputi Menteri Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi Kementerian BUMN Sahala Lumban Gaol (kiri) didampingi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal (kanan) saat konferensi pers hasil rapat umum pemegang saham, Rabu (22/1/2020)./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Deputi Menteri Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi Kementerian BUMN Sahala Lumban Gaol (kiri) didampingi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal (kanan) saat konferensi pers hasil rapat umum pemegang saham, Rabu (22/1/2020)./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, TANGERANG - Mantan Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Sahala Lumban Gaol menaruh harapan besar kepada jajaran manajemen baru yang dibentuk hari ini, Rabu (22/1/2020).

Sahala mengutarakan bahwa ke depannya Garuda Indonesia bisa lebih berinovasi untuk mendatangkan pendapatan yang lebih tebal. Menurutnya, emiten berkode saham GIAA itu harus mampu memperbesar porsi pendapatan di luar dari penjualan tiket.

"Revenue dari penjualan tiket masih 80%. Waktu saya ditunjuk Komut pesan saya dalam rapat kami buat target ubah ini secara bertahap agar penerimaan revenue tiket 50:50 dengan non-tiket," katanya di Cengkarang, Rabu (22/1/2020).

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 2020 hari ini menyetujui penunjukan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru menggantikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang menjabat sejak September 2018.

Sahala menilai manajemen baru ini dapat memiliki kapabilitas yang baik untuk membawa perusahaan maskapai komersial milik negara itu lebih kompetitif.

"Garuda tak lagi perusahaan yang hanya membawa penumpang tapi betul-betul terintegrasi dalam satu perusahaan transportasi, dukung logistik dan dukung pariwisata di Indonesia," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper