Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR EMITEN 10 JANUARI: IHSG Bisa Tembus 7.000, Saham Sektor Ritel Layak Koleksi

Berita mengenai IHSG yang diproyeksi dapat menyentuh 7.000 pada 2020 serta sejumlah saham yang layak dikoleksi tahun ini menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis Indonesia, Jumat (10/1/2020).  
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Jumat (5/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Jumat (5/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai IHSG yang diproyeksi dapat menyentuh 7.000 pada 2020 serta sejumlah saham yang layak dikoleksi tahun ini menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis Indonesia, Jumat (10/1/2020).  

Berikut ringkasan topiknya:

 

IHSG Bisa Tembus 7.000. Sejumlah sekuritas dan manajer investasi memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) tumbuh lebih kencang pada 2020 dibandingkan dengan 2019 yang hanya naik 1,7 %. Bahkan, indeks diprediksi bisa menembus 7.000.

Vice President Research Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali mengatakan pihaknya memprediksi IHSG pada 2020 berada di level 6.700. Artinya, indeks berpotensi meningkat sekitar 6,37%.

Saham Sektor Ritel Layak Koleksi. Di tengah berbagai sentimen yang bisa mempengaruhi sektor ritel pada 2020, analis meyakini kinerja emiten masih bisa bertumbuh. Adapun, sejumlah saham diyakini layak koleksi pada tahun ini.

Pada awal tahun ini, pemerintah resmi menaikkan iuran BPJS Kesehatan sebesar 100%. Selain itu, cukai rokok juga meningkat 23% dan kenaikan harga jual eceran sebesar 35%. Kenaikan tersebut dinilai dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan pada akhirnya berdampak terhadap emiten peritel.

AUM Reksa Dana Tembus Rp650 Triliun. Pertumbuhan dana kelolaan industri reksa dana pada tahun ini diprediksi lebih kencang dibandingkan dengan 2019, didorong oleh membaiknya kinerja pasar modal dan racikan portofolio masing-masing manajer investasi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Mauldy Rauf Makmur mengatakan bahwa kondisi pasar pada 2020 akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pada 2019. Dia memproyeksikan pertumbuhan dana kelolaan bisa mencapai 15% hingga 20%, padahal pada 2019 pertumbuhan dana kelolaan bahkan belum menyentuh 7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper