Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) telah turun -1,45 persen disertai dengan net sell asing sebesar Rp 2,67 triliun selama seminggu lalu.
Penurunan pekan lalu menjadikan IHSG selama November turun -3,15 persen disertai net sell asing sebesar Rp 6,71 triliun.
Menurut analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang, hal itu menjadikan pergerakanIHSG di awal pekan ini, Senin (2/12/2019), agak berat untuk melanjutkan penguatannya seiring jatuhnya DJIA sebesar -0,40 persen.
“Jatuhnya EIDO -0,87 persen – walaupun IHSG naik hampir 1 persen Jumat minggu lalu – disertai cukup tajamnya kejatuhan Oil sebesar -4,63 persen, nikel -2,29 persen dan CPO -0,64 persen turut memperberat langkah IHSG diawal minggu ini,” tulisnya dalam riset.
Di lain pihak menguatnya Bursa Asia pagi ini dapat menahan bahkan mungkin membalikan arah IHSG.
“Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan rebound, kami antusias merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor kimia/energi, infrastrukture, properti, pakan ayam, retail, bank dan telko untuk perdagangan di hari Senin ini,” lanjutnya.
Ia merokemndasikan buy untuk BRPT, TOWR, DMAS, BBTN, RALS, JPFA, BNLI, EXCL, CTRA, AKRA.