Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menguat selama 4 hari berturut-turut, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis (17/10/2019), diprediksi terkoreksi karena aksi profit taking pelaku pasar dan mengikuti penurunan saham-saham AS dan Eropa.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Chistoper mengatakan bahwa pada perdagangan kemarin indeks ditutup menguat seiring dengan penguatan di Asia serta antisipasi investor menjelang rilis laporan keuangan kuartal III/2019.
Namun, untuk hari ini, IHSG diperkirakan memerah yang terlihat dari candlestick membentuk doji di sekitar resistance moving average yang mengindikasikan rentang penguatan mulai terbatas. “Indikator stochastic mulai menyempit, diperkirakan akan ada profit taking dalam jangka pendek,” katanya.
Dennies memperkirakan titik support berada di rentang 6.126 hingga 6.148. Kemudian, titik resistance akan berada di kisaran 6.188 hingga 6.206.
Ia merekomendasikan untuk mencermati saham beberapa emiten, yaitu WIKA dengan target harga Rp1.980—Rp2.020, CTRA dengan target harga Rp1.220—Rp1.240, dan BBNI dengan target harga Rp7.300—Rp7.400.
Di sisi lain, tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir terkoreksi pada perdagangan Rabu (16/10), akibat terbebani data ekonomi AS yang lemah dan ketegangan geopolitik.
Baca Juga
Kedua hal tersebut mendorong pelaku pasar menjauh dari pasar ekuitas, meskipun serangkaian laporan kinerja keuangan perusahaan untuk kuartal ketiga secara umum tampak positif.
Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup turun 0,2 persen di level 2.989,69, indeks Nasdaq Composite melemah 0,3 persen ke level 8.124,18, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun tipis 0,08 persen di posisi 27.001,98.
Ikuti perkembangan IHSG hari ini lewat laporan live berikut:
Pergerakan IHSG berakhir menguat 0,19 persen atau 11,42 poin di level 6.181,01 pada perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG naik 0,12 persen atau 7,44 poin ke level 6.177,03 menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 3,14 persen dan 1 persen menjadi pendorong utamanya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,18 persen atau 11,21 poin ke level 6.180,80 pada awal perdagangan sesi II.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.169,69-6.197,93.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,13 persen atau 7,98 poin ke level 6.177,58 pada akhir perdagangan sesi I.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.169,69-6.197,93.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau bergerak menguat 0,21 persen atau 12,85 poin ke level 6.182,44 menjelang akhir perdagangan sesi I.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.169,69-6.197,93.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau bergerak menguat 0,37 persen atau 23,02 poin ke level 6.192,61 pada perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.169,69-6.197,93.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,01 persen atau 0,31 poin ke level 6.169,90 pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, bursa saham lainnya di Asia bergerak variatif. Indeks Topix melemah 0,31 persen, sedangkan indeks Nikkei 225 menguat 0,1 persen. Adapun indeks Hang Seng menguat 0,8 persen.