Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai kebijakan yang memberikan kelonggaran bagi perusahaan waralaba serta PT Wijaya Karya Tbk yang mengincar proyek di Taiwan menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (3/10/2019).
Berikut perincian topiknya:
Beleid Baru Pacu Kinerja Emiten Restoran. Adanya ketentuan baru yang memberikan kelonggaran bagi perusahaan waralaba dinilai akan memacu kinerja emiten di sektor tersebut, seperti PT Sarimelati Kencana Tbk. dan PT Fast Food Indonesia Tbk.
WIKA Incar Proyek Rp10 Triliun di Taiwan. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membidik proyek luar negeri di Taiwan dengan nilai sekitar Rp10 triliun pada sisa tahun ini
Pemerintah Patok Target Konservatif. Pemerintah memasang target konservatif sebesar Rp9 triliun untuk pemesanan instrumen Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri terbaru yakni ORI016 yang ditawarkan dengan kupon 6,8% atau lebih rendah dibandingkan dengan instrumen sebelumnya yakni savings bond ritel seri SBR008, yakni 7,2%.
Ginting Jaya Bidik Kenaikan Dua Digit. Calon emiten yang bergerak di bidang industri minyak dan gas, PT Ginting Jaya Energi Tbk. membidik pertumbuhan kinerja dua digit pada tahun ini.
Mengukur Peluang TOWR. Mengakuisisi menara baru menjadi hal lazim bagi operator menara untuk melakukan penambahan aset secara anorganik. Adapun, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), saat ini adalah satu dari lima perusahaan yang mengantre pada lelang menara yang dilakukan PT Indosat Tbk. (ISAT).
Operasi Smelter Timbal ZINC Mundur. PT Kapuas Prima Coal Tbk. merevisi target untuk pengoperasian pabrik pemurnian konsentrat timbal yang terletak di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.