Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Perluas Kerja Sama LCS di Asia

Direktur Pengembangan Pasar Bank Indonesia Yoga Affandi menyatakan dalam rangka mengurangi ketergantungan akan dolar AS, Bank Indonesia akan memperluas pengunaan LCS ke Asia Tenggara sampai Asia seluruhnya.
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) bertekad untuk terus mempeluas penggunaan Local Currency Settlement (LCS) di Asia Tenggara sampai seluruh Asia.

Direktur Pengembangan Pasar Bank Indonesia Yoga Affandi menyatakan dalam rangka mengurangi ketergantungan akan dolar AS, Bank Indonesia akan memperluas pengunaan LCS ke Asia Tenggara sampai Asia seluruhnya.

Dengan kerja sama ini Yoga meyakini kinerja perdagangan akan semakin baik.

Hal ini mengingat LCS yang telah berlaku antara Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand mencatatkan pertumbuhan yang positif.

"Kami sedang menjajaki beberapa negara dalam waktu dekat akan kami umumkan," ujar Yoga kepada Bisnis.com, Selasa (24/9/2019).

Dia menjelaskan untuk memperluas jaringan kerja sama LCS, Indonesia butuh rekan yang juga masih ketergantungan pada dolar Amerika, sehingga kerja sama LCS ini bisa menjadi simbiosis mutualisme yang menguntungkan perdagangan dua negara.

"LCS dengan Malaysia dan Thailand menggunakan ringgit dan baht ini terbukti memberi dampak juga ke rupiah," jelasnya.

LCS adalah penyelesaian transaksi perdagangan antara dua negara yang dilakukan dalam wilayah salah satu negara dengan menggunakan mata uang lokal.

LCS ini berdasarkan direct quotation dengan mata uang negara terkait dibandingkan dengan harus cross rate melalui dolar AS.

Sepanjang 2018, berdasarkan catatan Bank Indonesia, LCS dengan baht mencapai US$49 juta. Sementara itu, transaksi LCS dengan ringgit mencapai US$125 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper