Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 24 September 2019

Pergerakan rupiah diprediksi melemah akibat sentimen global yang membayangi.
Pegawai Bank Riau-Kepri menyiapkan uang kertas baru saat membuka layanan penukaran uang oleh Bank Indonesia (BI), BRI dan Bank Riau-Kepri di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/5/2019)./ANTARA-FB Anggoro
Pegawai Bank Riau-Kepri menyiapkan uang kertas baru saat membuka layanan penukaran uang oleh Bank Indonesia (BI), BRI dan Bank Riau-Kepri di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/5/2019)./ANTARA-FB Anggoro
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah mampu sedikit terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (24/9/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terapresiasi tipis 5 poin atau 0,04 persen di level Rp14.080 per dolar AS.

Rupiah berusaha bangkit dari pelemahannya sebesar 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.085 per dolar AS pada akhir perdagangan sebelumnya, Senin (23/9/2019), di tengah penguatan indeks dolar AS.

Pada perdagangan Senin, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, ditutup menguat 0,09 persen atau 0,086 poin di level 98,599, kenaikan hari kedua berturut-turut.

Pergerakan indeks dolar kemudian terpantau lanjut naik tipis 0,07 persen atau 0,069 poin ke level 98,668 pagi ini, Selasa (24/9) pukul 07.55 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,048 poin atau 0,05 persen di posisi 98,647.

Mampukah rupiah bangkit dari pelemahannya terhadap dolar AS hari ini? Simak di Bisnis.com secara live.

16:08 WIB
Pukul 15.39 WIB: Rupiah Berakhir Melemah 29 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 29 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.114 per dolar AS pada akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,057 poin atau 0,06 persen ke level 98,656 pada pukul 15.53 WIB.

15:41 WIB
Pukul 15.29 WIB: Rupiah Melemah 25 Poin Jelang Akhir Perdagangan

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 27 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.112 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,088 poin atau 0,09 persen ke level 98,687 pada pukul 15.20 WIB.

13:35 WIB
Pukul 12.58 WIB: Kurs Rupiah Melemah 15 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 15 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.100 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,07 persen atau 0,067 poin ke posisi 98,666.

12:05 WIB
Pukul 11.53 WIB: Kurs Rupiah Melemah 15 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 15 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.100 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,050 poin atau 0,05 persen ke posisi 98,649.

11:34 WIB
Pukul 09.52 WIB: Kurs Rupiah Masih Melemah 10 Poin

Nilai tukar rupiah terpantau masih melemah tipis 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.095 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar naik 0,06 persen atau 0,064 poin ke posisi 98,663 pukul 11.20 WIB.

10:07 WIB
Pukul 09.52 WIB: Kurs Rupiah Melemah 10 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.095 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik tipis 0,04 persen atau 0,037 poin ke posisi 98,636.

09:00 WIB
Pukul 08.29 WIB: Kurs Rupiah Berbalik Melemah 8 Poin

Nilai tukar rupiah berbalik melemah 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.093 per dolar AS, saat indeks dolar AS menguat 0,075 poin atau 0,08 persen ke posisi 98,674.

08:13 WIB
Kurs Rupiah Dibuka Terapresiasi Tipis 5 Poin

Pergerakan rupiah diprediksi melemah akibat sentimen global yang membayangi.

Direkur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pembatalan kunjungan China ke kawasan pertanian AS disebabkan oleh keputusan Presiden AS Donald Trump yang menolak perjanjian perdagangan secara parsial dengan China.

“Kini, pelaku pasar mulai mempertanyakan potensi dicapainya kesepakatan dagang dalam waktu dekat sehingga rupiah melemah,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (23/9/2019).

Oleh karena itu, dia memprediksi pada perdagangan Selasa (24/9/2019) rupiah kemugkinan masih akan melemah dipicu oleh data eksternal yang masih belum kondusif dan bergerak di kisaran Rp14.040 per dolar AS hingga Rp14.105 per dolar AS.

Sementara itu, Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa perkembangan ketegangan timur tengah juga masih menjadi sentimen negatif sehingga dapat menekan pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

“Pasar khawatir ada keberlanjutan ketegangan di Timur Tengah. Apalagi, semakin banyaknya tuduhan terhadap Iran atas peristiwa serangan drone di fasilitas minyak Arab Saudi sehingga menjauhkan investor dari aset berisiko, seperti rupiah,” ujar Yudi kepada Bisnis, Senin (23/9/2019).

Kendati pertumbuhan yang cukup solid dan data ekonomi dalam negeri terbaru dinilai cenderung baik, hal tersebut masih belum mampu untuk mengangkat penguatan rupiah terhadap dolar AS secara signifikan.

Dia mengatakan bahwa sentimen eksternal saat ini masih menjadi faktor yang lebih dominan untuk menggerakkan rupiah, sehingga rupiah diprediksi melanjutkan pelemahannya di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS pada perdagangan Selasa (24/9/2019).

Selain itu, Yudi juga mengatakan bahwa unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat terkait dengan rancangan beberapa undang-undang juga harus menjadi perhatian pasar karena situasi yang kurang kondusif akan menjauhkan investor untuk memasuki pasar Indonesia sehingga melemahkan rupiah.

Rupiah ditutup terdepresiasi pada perdagangan Senin (23/9/2019) seiring dengan banyaknya sentimen risiko geopolitik, seperti indikasi memburuknya perundingan dagang AS dan China setelah delegasi China batal untuk mengunjungi kawasan pertanian AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,21% atau 30 poin menjadi Rp14.085 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor bergerak menguat 0,18% menjadi 98,692.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper