Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melonjak menuju level US$1.600 per troy ounce menyusul memburuknya perang perdagangan AS-China memburuk, merusak prospek pertumbuhan global dan meningkatkan permintaan aset safe-haven.
Berdasarkan data Bloomberg, emas berjangka di bursa Comex menguat menguat 1,8 persen menjadi US$1.565 per troy ounce, tertinggi sejak tahun 2013. Selain emas, harga spot perak juga melonjak sebanyak 1,9%.
Emas sekali lagi menunjukkan kelebihannya sebagai tempat lindung nilai selama masa krisis dan telah melonjak lebih dari 20% tahun ini karena ketegangna perdagangan AS dan China.
Kedua belah pihak saling berbalas tarif, dan pada Jumat Presiden Donald Trump menyatakan ia bertahan pada sikapnya terhadap China.
Perang dagang ini telah menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemungkinan pemotongan suku bunga AS oleh Federal Reserve.
“Karena sebagian besar bahan baku jatuh, logam mulia menjadi komoditas yang menonjol karena harga emas menguat," ungkap Australia & New Zealand Banking Group Ltd. dalam catatan, seperti dikutip Bloomberg.