Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah naik ke level tertingginya dalam lima pekan pada akhir perdagangan Rabu (26/6/2019), seiring dengan meningkatnya prospek permintaan yang didorong penurunan tajam jumlah stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Agustus 2019 ditutup melonjak US$1,55 di level US$59,38 di New York Mercantile Exchange, level penutupan tertinggi untuk kontrak ini sejak 22 Mei.
Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2019 berakhir menguat US$1,44 atau 2,2 persen di level US$66,49 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$7,11 terhadap WTI.
Dilansir dari Bloomberg, harga minyak di New York melonjak 2,7 persen setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan stok minyak mentah domestik sebesar 12,8 juta barel pekan lalu.
Penurunan terbesar sejak September 2016 dalam hal pasokan minyak AS ini disertai dengan rekor ekspor minyak mentah dan produk olahan serta permintaan bensin yang tetap di kisaran level tertingginya sepanjang masa.
EIA juga menemukan bahwa dengan turunnya impor pekan lalu, AS adalah eksportir bersih minyak mentah dan produk-produk minyak bumi untuk ketiga kalinya yang tercatat sejak 1990, EIA menemukan.
Sementara itu, jumlah persediaan bensin turun 1 juta barel, sebagian karena ledakan dan kebakaran di Philadelphia Energy Solutions, kilang terbesar di Pantai Timur.
“Ekspor AS akan terus tumbuh, dan itu positif untuk keseimbangan minyak mentah jangka panjang di sini,” ujar Nick Holmes dari Tortoise. “Kita berharap akan terus melihat hasil yang imbang hingga paruh kedua tahun ini.”
Untuk pekan kedua berturut-turut, jumlah persediaan minyak mentah di AS turun melampaui ekspektasi, sehingga mengimbangi kekhawatiran tentang ekonomi yang telah menekan harga minyak.
Dengan momentum tambahan dari kebuntuan AS-Iran di Teluk Persia, kontrak berjangka minyak telah melonjak sekitar 10 pekan dalam sepekan terakhir.
“Pasar bereaksi terhadap penurunan yang tak terduga dalam stok minyak mentah AS,” jelas Carsten Fritsch, seorang analis di Commerzbank AG.
"Terlepas dari tren stok minyak mentah, fokus di sini juga cenderung pada permintaan bensin karena wilayah belahan bumi utara memasuki puncak musim berkendara,” lanjutnya.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Agustus 2019 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
26/6/2019 | 59,38 | +1,55 poin |
25/6/2019 | 57,83 | -0,07 poin |
24/6/2019 | 57,90 | +0,47 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Agustus 2019 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
26/6/2019 | 66,49 | +1,44 poin |
25/6/2019 | 65,05 | +0,19 poin |
24/6/2019 | 64,86 | -0,34 poin |
Sumber: Bloomberg