Bisnis.com, JAKARTA — PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. memproyeksikan periode Mei-Juni menjadi puncak pencapaian penjualan dengan total target pendapatan senilai Rp3,2 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Setyadi Surya mengatakan capaian mewakili 36% dari target penjualan akhir tahun ini senilai Rp8,85 triliun. Rinciannya pada Mei senilai Rp2 triliun dan Juni senilai Rp1,2 triliun. Jika dibandingkan dengan rata-rata penjualan tiap bulan, maka bisa mengambil porsi 4-5 kali lipat. Bahkan membandingkan dengan natal dan tahun baru tidak akan sebesar lebaran.
“Itu yang saya bilang tahun ini lebaran maju, mulai puncak dua minggu sebelum lebaran. Pada 20 Mei ini mulai terasa. Secara tahunan porsinya masih sama dibandingkan tahun lalu, 36%--37% dari target akhir tahun. Tapi kan secara nilai mengalami kenaikan,”ungkapnya kepada Bisnis akhir pekan ini.
Setyadi melanjutkan, dari sisi persiapan pasokan sudah mulai dilakukan sejak Maret dengan kenaikan sekitar 9,6% dari sektor utamanya, fesyen. Selama ini penjualan fesyen menjadi andalan utama dan mengambil porsi 80%, sisanya 20% untuk fesyen. Selain itu selama periode ini juga menjadi saat yang tepat untuk peningkatan porsi margin kotor, dimana masyarakat tidak sensitif terhadap harga.
Namun, RALS masih berharap-harap cemas pada kinerja semester II/2019, terhadap kebijakan baru yang akan dikuncurkan pemerintah. Apabila subsidi listrik dan bbm berlanjut, sektor ini akan paling merasakan dampaknya.
PT Ramayana Lestari Tbk. berhasil meraup laba operasional sebesar Rp42,4 miliar atau mencerminkan margin laba operasional sebesar 2,7% sepanjang kuartal I/2019.Jika dibandingkan dengan tahun periode yang sama tahun lalu, RALS masih membukukan rugi operasional sebesar Rp7,4 miliar.
Setyadi Surya mengatakan kondisi itu dikarenakan RALS berhasil menekan jumlah biaya operasional yang hanya tumbuh sebesar 0,6% menjadi Rp428,1 miliar dari sebelumnyaRp425,4 miliar. Posisi laba kotor pada triwulan pertama 2019 pun menjadi sebesar Rp44,8 miliar tumbuh 6,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp415,6 miliar. Laba kotor naik disebabkan presentase margin kotor mencapai 28,7% pada 2019 dibandingkan 2018 sebesar 27,3%.
Sementara itu RALS juga membukukan peningkatan penjualan sebesar 1,6% dari Rp1,52 triliun menjadi Rp1,54 triliun. Penjualan sepanjang kuartal I/2019 ini telah terealisasikan sebesar 17,5% dari target penjualan tahun ini sebesar Rp8,8 triliun.