Bisnis.com, JAKARTA - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (30/4/2019) atau Rabu (1/5/2019) WIB, karena euro naik didorong oleh pertumbuhan ekonomi kawasan yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal pertama.
PDB yang disesuaikan secara musiman naik 0,4 persen di kawasan euro selama kuartal pertama 2019, tumbuh dari 0,2 persen pada kuartal keempat 2018, menurut perkiraan awal yang diterbitkan oleh kantor statistik Uni Eropa, Eurostat, pada Selasa (30/4/2019).
Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya, PDB yang disesuaikan secara musiman naik 1,2 persen di kawasan euro pada kuartal pertama 2019, kenaikan yang sama seperti pada kuartal terakhir 2018 secara tahun ke tahun.
Wilayah euro mencakup 19 negara Eropa, yaitu, Belgia, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Prancis, Italia, Siprus, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Austria, Portugal, Slovenia, Slovakia dan Finlandia, menurut Eurostat.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,39 persen menjadi 97,4790 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1221 dolar AS dari 1,1183 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3037 dolar AS dari 1,2935 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7051 dolar AS dari 0,7057 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,36 yen Jepang, lebih rendah dari 111,71 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0187 franc Swiss dari 1,0198 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3392 dolar Kanada dari 1,3448 dolar Kanada.