Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam Tren Positif, Saham Arwana Citramulia (ARNA) Menuju Rp630?

Sepanjang tahun berjalan, kinerja saham PT Arwana Citramulia Tbk. semakin mengkilap dan berhasil naik hingga 20,24% menuju level Rp505 per saham.
COO PT Arwana Citramulia Tbk Edy Suyanto (kanan) bersama CFO PT Arwana Citramulia Tbk Rudy Sujanto memberikan penjelasan saat paparan kinerja di Jakarta, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
COO PT Arwana Citramulia Tbk Edy Suyanto (kanan) bersama CFO PT Arwana Citramulia Tbk Rudy Sujanto memberikan penjelasan saat paparan kinerja di Jakarta, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Sepanjang tahun berjalan, kinerja saham PT Arwana Citramulia Tbk. semakin mengkilap dan berhasil naik hingga 20,24% menuju level Rp505 per saham.

Apalagi fundamental emiten keramik pada kuartal I/2019 kian gemilang. Pada kuartal I/2019, Arwana pun berhasil membukukan penjualan bersih senilai Rp561,23 miliar, naik 13,44% dibandingkan dengan penjualan bersih pada kuartal I/2018 sebesar Rp494,72 miliar. 

Analis MNC Sekuritas Victoria Venny menilai Arwana (ARNA) menunjukkan penjualan yang solid. Mengutip risetnya, kapasitas produksi perseroan telah penuh. Pada kuartal I/2019, volume penjualan ARNA naik 8,75% menjadi 15,52 juta m2, dari posisi 14,27 juta m2 pada kuartal I/2018.

Pada 2019-2020, perseroan juga berencana menaikkan kapasitas produksi menjadi 61,87 juta m2 / tahun dengan belanja modal senilai Rp100 miliar. Sebagai tambahan, harga rerata penjualan per m2 kemungkinan akan naik sebesar 4,3% year on year, sejalan dengan perubahan dalam strategi bauran produk.

"Kami memperkirakan harga rerata penjualan ARNA akan tumbuh sekitar 3% pada 2019, sejalan dengan proyeksi manajemen," seperti yang dikutip dari riset medio April 2019.

Victoria yakin, kombinasi volume penjualan dan harga rerata penjualan dan didukung dengan efisiensi menggunakan gas untuk membakar kiln, akan meningkatkan laba ARNA.

MNC Sekuritas memproyeksikan laba bersih ARNA berpotensi mencapai Rp200 miliar dengan margin sekitar 9%. Sementara itu, proyeksi pendapatan ARNA pada tahun ini menjadi Rp2,14 triliun atau naik 8,62% dari posisi Rp1,97 triliun pada 2018.

Dia merekomendasikan beli saham ARNA dengan target harga Rp630 atau setara price per earning/ price book value (PE/PBV) 23,11x/4,08x.

Sementara itu, risiko yang berpotensi menghambat
pertumbuhan kinerja industri keramik adalah tertundanya penurunan harga gas industri pemerintah.

Tahun ini, ARNA akan memperluas penjualannya ke pasar baru di Laos dan Thailand. Terkait dengan ekspansi dalam negeri, perseroan berencana untuk memperluas jaringan penjualan ke Kupang, Ambon, Mamuju dan Sampit.

Dalam riset terpisah, analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya dan Mutiara Nita mengungkapkan, ARNA akan menambah kapasitas pada Juni 2019 untuk satu jalur produkai di Palembang, rencana ini akan menaikkan kapasitas tahunan hingga 8%.

RHB Sekuritas juga mencatatkan permintaan keramik yang kuat pada segmen low-end. Andre dan Mutiara pun merekomendasikan beli saham ARNA, dengan target harga Rp590 per saham dengan proyeksi PE pada 2019 dan 2020 masing-masing 21,5x dan 18,5x.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper