Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah terbatas pada perdagangan Jumat (22/3/2019).
Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan bahwa sentimen eksternal cenderung bervariasi meski secara umum masih positif bagi pergerakan harga SUN, yang utamanya disebabkan oleh dovish-nya FOMC Meeting Maret 2019.
Selain itu, ketidakpastian pasar modal global akibat perkembangan Brexit cenderung mereda setelah para pemimpin Uni Eropa (UE) akhirnya menyetujui usulan Perdana Menteri (PM) Theresa May terkait penundaan Brexit. Meski, lama waktu penundaan Brexit masih harus menunggu persetujuan dari Parlemen Inggris pada pekan depan.
Di satu sisi, kebijakan dovish The Fed dan turunnya ketidakpastian pasar modal global akibat Brexit mampu menjaga pergerakan harga minyak mentah dunia di level tertinggi tahun ini. Kenaikan harga minyak mentah dunia bisa menjadi katalis negatif bagi rupiah maupun harga SUN di pasar sekunder.
Apalagi, beberapa data ekonomi AS pada rilis semalam menunjukkan level positif, di antaranya data indeks sektor manufaktur AS (berdasarkan rilis The Fed Philadelphia) yang mengindikasikan level ekspansif (level indeks di atas 0 poin) sebesar 13,7 poin. Angka itu lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar, yang berada di kisaran 4,5 poin, sehingga turut menopang pergerakan harga minyak mentah dunia.
Didorong oleh bauran sentimen ekonomi dan politik tersebut, indeks dolar AS cenderung meningkat di kisaran 96,34 poin (sebelumnya di kisaran 95,76 poin). Sementara itu, yield US Treasury 10 tahun naik tipis ke kisaran 2,54% (sebelumnya di kisaran 2,53%), meski level yield 10 tahun US Treasury masih berada pada kisaran terendah sejak Januari 2018.
"Selain itu, pergerakan harga SUN hari ini juga rentan terhadap aksi profit taking investor terutama untuk seri SUN benchmark jelang agenda lelang SUN pekan depan," papar Dhian dalam riset harian, Jumat (22/3).
Untuk strategi trading jangka pendek, dia menyarankan investor untuk fokus pada perdagangan SUN seri FR0077, FR0078, FR0068, dan FR0079 dengan rekomendasi jual. Sementara itu, untuk tujuan jangka panjang, investor sebaiknya fokus pada perdagangan seri FR0065 dan FR0075 dengan rekomendasi beli.
Berikut proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid, hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 95,20 (6,97%) - 95,70 (6,83%)
FR0077 (15 Mei 2024): 104,05 (7,17%) - 104,50 (7,06%)
FR0064 (15 Mei 2028): 90,65 (7,56%) - 91,20 (7,47%)
FR0078 (15 Mei 2029): 104,35 (7,62%) - 104,90 (7,55%)
FR0065 (15 Mei 2033): 88,10 (8,05%) - 88,90 (7,94%)
FR0068 (15 Maret 2034): 103,75 (7,94%) - 104,10 (7,90%)
FR0075 (15 Mei 2038): 94,00 (8,12%) - 94,55 (8,06%)
FR0079 (15 April 2039): 103,25 (8,04%) - 103,90 (7,98%)
Adapun rupiah diperkirakan masih bergerak fluktuatif di kisaran Rp14.115-Rp14.178 dengan kecenderungan melemah.
Berikut review perdagangan Kamis (21/3):
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: +65,50 bps to 104,45 (7,08%)
FR0078: +89,20 bps to 104,82 (7,56%)
FR0068: +123,30 bps to 104,27 (7,88%)
FR0079: +122,90 bps to 103,95 (7,98%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0,006 point to 2,40%
UST 5yr: +0,008 point to 2,34%
UST 10yr: +0,009 point to 2,54%
UST 30yr: -0,008 point to 2,96%
German Bund 10yr: -0,043 point to 0,04%
UK Gilt 10yr: -0,093 point to 1,06%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -8,38% to 41,03
CDS 5yr: -0,12% to 91,20
CDS10yr: -6,54% to 172,36
-CRUDE OIL PRICES -
WTI: +0,25% to $59,98 per barrel
BRENT: -0,93% to $67,86 per barrel
