Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan membuka perdagangan awal pekan dengan bergerak cenderung tertekan pada rentang 6460-6555.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas menjelaskan bursa saham Asia menutup pekan dengan terkonsolidasi dekat pada level ekuilibrium. Indeks Nikkei (+0.07%), TOPIX (-0.18%), Hangseng (-0.04%) dan KOSPI (-0.06%) ditutup moderate sedangkan indeks Shanghai (+1.43%) menguat optimis. Investor terfokus pada babak baru pembicaraan kesepaktan perdagangan AS-China. China berencana untuk membeli lebih banyak barang pertanian dan energy Amerika.
IHSG (+0.09%) ditutup menguat tipis 5.67 poin kelevel 6538.64 di akhir sesi perdagangan setelah sempat menguat optimis diatas setengah persen pada pembukaan. Pergerakan cenderung tertekan sejak sesi kedua dimulai. Data indeks kinerja manufaktur PMI indonesia yang rilis dibawah level expansi sebesar 49.9 dari 51.2 diperiode sebelumnya menjadi katalis negatif.
Tingkat inflasi yang kembali terjaga rilis YoY bulan Januari sebesar 2.82% dari ekspektasi lebih tinggi di kisaran 3.3% memangkas kekhawatiran investor terhadap daya beli masyarakan ditengah era suku bunga tinggi. Sektor infrastuktur (-1.03%) menjadi penekan pergerakan dengan sektor Keuangan (+0.72%) menahannya. Dimana saham TLKM (-0.77%) dan FREN (-7.48%) melemah sedangkan saham BBRI (+1.82%) dan BMRI (+2.01%) berhasil menahan kontribusi dan membuat IHSG ditutup bertahan di zona hijau. Investor asing tercatat net buy 682.90 Miliar rupiah seiring kuatnya Rupiah (+1.8%) dibawah Rp14.000 sebesar Rp13.948 per USD.
Bursa Eropa dibuka mengikuti bursa saham Asia dengan pergerakan yang cenderung moderate. Indeks Eurostoxx (+0.03%), DAX (+0.04%) dan CAC (+0.09%) bergerak moderate sedangkan FTSE (+0.68%) melonjak cukup optimis. Poundsterling melemah karena data menunjukkan manufaktur Eropa jatuh ke level terendah tiga bulan pada Januari. Sentimen selanjutnya dari dalam negeri akan rilis data Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Bruto dengan ekspektasi cukup konstervatif. Pertumbuhan ekonomi Q4 secara QoQ diperkirakan turun menjadi -1.1% sedangkan pertumbuhan PDB 2018 naik 5.17% dari 5.07% tahun 2017.
Pergerakan IHSG secara teknikal membentuk candlestick bearish counter attack meskipun mengalami penguatan diakhir sesi perdagangan. Pola yang terbentuk Nothern star dengan indikasi terkoreksi jangka pendek. Indikator Stochastic kembali terkonsolidasi dengan Momentum RSI yang menjenuh pada area overbought.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya CPIN, BBTN, BMRI, WIKA, INCO, BSDE, ADHI, UNTR.
Disclaimer on