Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 40 Poin, Rupiah Naik Paling Tajam di Asia

Kurs jual ditetapkan di Rp14.142 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.002 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (31/1/2019) di level Rp14.072 per dolar AS, menguat 40 poin atau 0,28% dari posisi Rp14.112 pada Rabu (30/1).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.142 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.002 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 100 poin atau 0,71% ke level Rp14.032 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.029-Rp14.079 per dolar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka rebound dengan penguatan 91 poin atau 0,64% di posisi Rp14.040 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (30/1/2019), nilai tukar rupiah ditutup melemah 37 poin atau 0,26% di posisi Rp14.131 per dolar AS.

Rupiah memimpin penguatan mayoritas mata uang lainnya di Asia siang ini, disusul oleh won Korea Selatan yang terapresiasi 0,50% dan ringgit Malaysia yang naik 0,44%. Adapun dolar Hong Kong melemah 0,02%.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,078 poin atau 0,08% ke level 95,262 pada pukul 10.57 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,026 poin atau 0,03% ke level 95,366, setelah pada akhir perdagangan Rabu (30/1), indeks dolar AS ditutup melemah 0,481 poin atau 0,58% ke level 95,340.

Dilansir Reuters, dolar AS jatuh setelah Federal Reserve bersikap dovish pada pertemuan Federal Open Market Comittee terbaru, yang memicu sentimen investor yang lebih luas dan mendukung mata uang seperti dolar Australia dan euro.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga seperti yang diharapkan tetapi membatalkan janji "kenaikan bertahap lebih lanjut" dalam suku bunga, dan mengatakan akan bersikap "sabar" sebelum membuat langkah lebih lanjut.

"Reaksi responsif oleh The Fed berarti bahwa kemungkinan resesi telah memudar," kata Michael McCarthy, analis pasar di CMC Markets.

"Indeks dolar bisa mencapai 93,5 jika level support 95 ditembus. Saya berharap mata uang seperti dolar Australia, New Zealand, dan dolar Kanada mencatat kinerja positif,” lanjutnya.

 

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

31 Januari

14.072

30 Januari

14.112

29 Januari

14.098

28 Januari

14.038

25 Januari

14.163

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper